Kembangkan Wawasan Literasi Baca Alquran dan Buku

Para siswa SMP IT Inka saat membaca Al Qur an sebelum jam pelajaran

SMP IT INKA
Sidoarjo, Bhirawa
Suara merdu bacaan Alquran terdengar di setiap lorong. Ketenangan menyelimuti hati bagi siapa saja yang mendengarnya. Alunan indah nan merdu menghadirkan suasana khidmat di setiap pagi.
Itulah pembiasaan yang dilakukan para siswa SMP Islam Terpadu Insan Kamil (IT Inka) Sidoarjo setiap harinya. Sebuah aktivitas untuk pembentukan karakter dan pembiasaan budaya yang dikemas dalam program morning activity, yakni kembangkan wawasan literasi dengan membaca Alquran dan buku-buku bacaan.
Kegiatan yang diawali dengan ikrar siswa, dibunyikan dalam dua bahasa (Arab dan Inggris), bertujuan sebagai pengingat dan pembakar semangat siswa setiap pagi sebelum memulai aktivitas pembelajaran. Dilanjutkan dengan Tilawah Al-Quran dan murojaah hafalan sebagai penuntasan Quality Assurance sekolah, yaitu siswa wajib hafal minimal 5 juz dalam 3 tahun.
“Dan di akhiri dengan program pembiasaan literasi dengan membaca buku yang sudah ditentukan, dengan meresume sekalian,” ungkap Imam Syaroni Ust pembimbing SMP IT Insan Kamil Sidoarjo.
Penerapan program tersebut, ada perubahan yang sangat signifikan bisa dirasakan, diantaranya siswa mampu memberikan jawaban dari soal-soal yang berupa analisis. “Bahkan dampak terbesar adalah pemahaman siswa dalam menerima materi lebih cepat, serta gaya berkomunikasi dalam menyampaikan lebih luwes dan lancar,” jelas Imam Syaroni, ditemui kemarin(19/12).
Chesta siswa kelas 7 mengaku kalau pembiasaan literasi bisa jadi merupakan hal yang sangat membosankan, dan cenderung tidak disukai. Karena harus bergelut dengan tulisan- tulisan yang panjang, informasi baru yang belum diketahui, menulis yang merupakan pekerjaan menjemukan.
Menurutnya yang lebih sulit lagi, harus menghafal dan mengambil inti sari sebuah bacaan untuk diceritakan ulang kedepan kelas. “Kendala yang kami dihadapi ketika harus memulai pembiasaan literasi diantaranya grogi, tidak percaya diri, terkadang lupa kalau bercerita di hadapan banyak orang,” ungkapnya.
Dari kegiatan ini pula, SMP IT Insan Kamil siswanya ada yang mampu menghafalkan Al-Qur’an 30 Juz dalam waktu 3 tahun. Untuk mendapatkan sertifikat 30 Juz siswa harus melalui tahapan yang sudah diprogramkan yaitu Tasmi’ dan Munaqosyah. Tasmi’ merupakan program yang dibuat sebagai persiapan untuk Munaqosyah, yaitu dengan menyetorkan ulang hafalan yang sudah dihafal dari awal sampai akhir.
“Jika sudah dinyatakan lulus, baru bisa mengikuti Munaqosyah sebagai syarat kelulusan dan mendapatkan sertivikat hafal 30 Juz. Sebuah proses panjang, berat dan melelahkan, namun bermanfaat bagi kita, ” ucap Yasmine siswi kelas 9 ini.
Menghafal Al-Qur’an bukanlah sebagai penghalang untuk berprestasi, tetapi menjadi tonggak awal untuk meraih prestasi. “Semoga cerita ini bisa menjadi insipasi bagi kita semua untuk senantiasa bisa melakukan segaka aktivitas kehidupan bersama Al-Qur’an, ” tambah Annisa siswi kelas 7.
Sementara Aisyah Noor siswi kelas 8 yang hafal 3 Juz mengaku senang menghafal Al Qur’an di sekolah, karena gurunya selalu memberikan motivasi setiap hari, dan terasa seperti teman. Untuk setiap target hafalan yang dibenkankan terasa lebih ringan, karena sudah diberitahu terlebih dahulu.
“Begini lo cara menghafalnya. Jadi saya selalu terdorong dan termotivasi untuk menambah hafalan,” ungkapnya.

Baca Al Qur’an Permudah Menuntut Ilmu
Program morning activity yang dilakukan dengan membaca, hingga membaca Al Qur’an serta membaca buku-buku umum dan buku pelajaran ternyata berdampak terhadap proses pembelajaran anak-anak didiknya. “Hanya 15 menit sebelum jam pelajaran. Alhamdulillah kemampuan menulis anak-anak semakin berkembang dari hari ke hari,” tegas Kepala SMP IT Inka Sekardangan Sidoarjo Ani Qothul Uhbah, S.Pd.
Pelaksanaan programnya ditambah dengan lomba-lomba internal, berupa lomba menulis berita, menulis puisi, menulis cerpen dan madding. Setiap bulan sekali dàn setiap ada momen PHBI atau PHBN. Juga ada tugas TMT selama liburan, menuliskan aktivitas selama liburan bersama keluarga.
Maka pembiasaan literasi sangatlah penting untuk dibudayakan dalam sebuah instansi sekolah, khusunya pada pelajar. “Karena dengan pembiasaan literasi siswa mampu mendapatkan tambahan ilmu, dan pengembangan wawasan dari berbagai sumber ilmu. Sehingga menjadikan pelajar mampu berfikir cerdas, kreatif, inovatif dan bisa merencanakan konsep sekaligus membaca peluang dalam jangka panjang,” tutup Ustd Ani Qothul Uhbah. [ach]

Tags: