Kemenkop Teten: Jatim Mendapat Perhatian Khusus dari Presiden

Menteri Koperasi Teten Masduki didampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyerahkan Banpres PUM kepada pelaku UMKM di Gedung Negara Grahadi, Rabu (30/9).

UMKM Siapkan Tambahan Tiga Juta Banpres PUM
Surabaya, Bhirawa
Kementerian Koperasi dan UMKM telah melakukan pencairan Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (Banpres PUM) kepada 9,1 juta pelaku UMKM. Di Jatim, program tersebut menyasar sedikitnya 2 juta pelaku UMKM dan telah tersalurkan bagi 1,1 juta UMKM. Sasaran bantuan ini akan kembali ditingkatkan seiring upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki menuturkan, pemerintah pusat telah mengeluarkan beberapa program dalam rangka pemulihan ekonomi. Di antaranya restrukturisasi pinjaman subsidi bunga dan subsidi pajak bagi UMKM yang sudah bankable. Sementara UMKM yang belum pernah melakukan pinjaman ke bank mendapat stimulus Banpres PUM sebesar Rp 2,4 juta untuk 9,1 juta pelaku UMKM.
“Minggu ini sudah seratus persen sejak 24 Agustus lalu. Kemudian kita masuk tambahannya sebanyak 3 juta sehingga totalnya 12 juta,” tutur Teten Masduki di sela penyerahan Banpres PUM di Gedung Negara Grahadi, Rabu (30/9).
Dikatakan Teten, Jatim mendapat perhatian khusus dari Presiden RI karena komunikasi yang dilakukan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Presiden secara khusus berpesan agar memenuhi harapan Banpres PUM sebanyak 2 juta pelaku UMKM Jatim. “Beliau langsung yang menghubungi saya setelah berbicara dengan ibu gubernur dan saya bilang baik pak. Sekarang sudah cair 1,16 juta,” tutur Teten Masduki.
Teten mengaku, rata-rata sasaran Banpres PUM di Jawa sebanyak 20 ribu pelaku usaha per kabupaten kota. “Tapi Jatim ini melebihi kuota,” sambung dia. Teten berharap, dengan ada tambahan baru sasaran Banpres PUM ini dapat kembali memberi perhatian untuk Jatim.
“Kami bersama LPDB juga membantu koperasi yang juga banyak mengalami masalah likuiditas. Karena pendapatan anggotanya menurun sehingga sulit membayar pinjaman atau ramai-ramai menarik simpanannya sehingga terganggu,” tutur dia. Karena itu, pemerintah juga menyiapkan program modal kerja yang murah, yakni 3 persen dengan grace period selama enam bulan.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menuturkan, program-program yang murah, ramah dan mudah diakses menjadi penting sebagai stimulus pergerakan ekonomi di Jatim. Baik yang ditujukan bagi koperasi, usaha ultra mikro, mikro, kecil dan menengah.
“Kita tidak bisa lepas dalam membangun titik-titik sinergi untuk mendapatkan signifikansi dari pemulihan ekonomi. Karena itu, kita terus encari titik temu konfigurasi ekonomi bersama lembaga-lembaga vertikal sebagai partnership dan supporting bagi seluruh tim di Pemprov Jatim,” tutur Gubernur Khofifah.
Dijelaskan Khofifah, koperasi di Jatim luar biasa banyaknya. Di sektor pertanian ada koperasi, sektor perdagangan ada koperasi, perikanan ada koperasi begitupun pemberdayaan masyarakat juga memiliki koperasi. “Pertemuan pada sore hari ini menjadi motivasi bagi kami bahwa esok ada harapan esok ada harapan baru,” pungkas dia. [tam]

Tags: