Kenaikan Harga Pupuk Urea Bikin Resah Petani Pasuruan

Salah satu petani di Kecamatan Rembang Kabupaten Pasuruan yang menggunakan pupuk urea dikurangi dari kebutuhan normal, Selasa (9/9).

Salah satu petani di Kecamatan Rembang Kabupaten Pasuruan yang menggunakan pupuk urea dikurangi dari kebutuhan normal, Selasa (9/9).

Pasuruan, Bhirawa
Sejumlah petani diwilayah Kabupaten Pasuruan mengeluhkan kelangkaan pupuk bersubsidi (urea) karena berakibat mahalnya harga pupuk. Padahal, keberadaan pupuk sangatlah dibutuhkan pada saat musim tanam.
Kelangkaan itu terjadi seperti di Kecamatan Rembang. Para petani harus mencari pupuk urea di luar daerah. Sedangkan harganya pun makin meninggi dari harga biasanya. Dari Rp95 ribu per/sak (50 kg) menjadi Rp150 ribu/sak.
Salah satu warga di Desa Rembang Kecamatan Rembang, M Murid mengatakan dirinya sampai membeli urea di wilayah Pandaan. Karena di daerahnya susah mendapatkan pupuk tersebut.  “Di wilayah Rembang semua penjual urea tidak ada. Hingga akhirnya saya sampai mencari urea di daerah Pandaan. Tapi disitu harganya pun lebih mahal dan dijatah untuk pembelinnya. Biasanya di jual Rp95 ribu/sak, saat ini menjadi Rp150 ribu/sak,” tandas Murid, Selasa (9/9).
Hal yang sama juga diungkapkan, Ridwan. Petani asal Desa Mojoparon Kecamatan Rembang mengatakan sejak sepekan kemarin kesulitan mendapatkan pupuk urea. Menurutnya, disaat kondisi normal biasanya menggunakan 5-6 kwintal urea untuk 1 hektare tanaman padinya. Tapi, atas kondisi ini hanya mendapatkan 3 kwintal urea saja untuk lahan yang sama. Iapun berharap agar pemerintah bisa segera mengatasi kelangkaan pupuk urea ini.
“Yang saya khawatirkan jika pupuk dikurangi, maka kuwalitas padi tak akan maksimal dan mudah terserang hama termasuk juga akan gagal panen. Makanya saya bingung. Saya hanya berharap agar pemerintah turun tangan dalam masalah ini,” kata Ridwan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Pasuruan Ikhwan mengaku kebutuhan pupuk subsidi di Kabupaten Pasuruan masih aman. Menurutnya, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan masih mempunyai cadangan stok 13.000 ton untuk kebutuhan Oktober, November dan Desember. Sedangkan, kebutuhan pupuk rata-rata mencapi 3.000-4.000 ton per/bulan.
“Tentunya stok itu akan kami keluarkan, jika para petani meminta secara resmi ke Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Pasuruan melalui kelompok tani. Selanjutnya, petugas kami turun ke lapangan untuk mensurvei. Saat ini para petani belum meminta secara resmi,” terang Ikhwan.
Terkait kelangkaan pupuk, pihak Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan menyangkalnya. Menurutnya, para petani diharapkan membeli pupuk urea bersubsidi di kios resmi yang mempunyai identitas toko, nama kios dan terdapat papan binaan dari distributor. Papan tersebut mengidintifikasikan bahwa kios tersebut adalah kios resmi. [hil]

Tags: