Kesulitan Bibit, di Jatim Hanya Ada Lima Ekor

17-kambing_gembrongPemprov Jatim, Bhirawa
Kambing gembrong bukan asli Jatim, namun hewan ini merupakan salah satu jenis kambing yang spesifik dan di Indonesia hanya terdapat di daerah Bali, yaitu Kabupaten Karangasem. Saat ini, Dinas Peternakan Jatim juga terus berupaya melestarikan kambing yang akan punah ini.
Ciri khas dari kambing gembrong adalah berbulu panjang. Panjang bulu sekitar berkisar 15-25 cm, bahkan rambut pada bagian kepala sampai menutupi muka dan telinga.  Rambut panjang terdapat pada kambing jantan, sedangkan kambing gembrong betina berbulu pendek berkisar 2-3 cm. Warna tubuh dominan kambing gembrong pada umumnya putih (61,5%) sebahagian berwarna coklat muda (23,08%) dan coklat (15,38%).
Pola warna tubuh umumnya adalah satu warna sekitar 69,23% dan sisanya terdiri dari dua warna 15,38% dan tiga warna 15,38%. Rataan litter size kambing gembrong adalah 1,25. Rataan bobot lahir tunggal 2 kg dan kembar dua 1,5 kg. Tingkat kematian prasapih 20%.
Hingga saat ini,  asal usul kambing gembrong masih belum bisa dipastikan. Ada yang menduga kambing tersebut merupakan persilangan antara kambing Kashmir dengan kambing Turki. Dugaan ini didasarkan pada ciri-ciri fisik kambing yang hampir mirip dengan kambing gembrong.
Dua jenis kambing itu masuk ke Bali dari luar negeri sebagai hadiah untuk seorang bangsawan Bali. Dari persilangan dua kambing itulah kambing gembrong muncul. Kambing itu berkembang hingga beranak pinak. Tetapi, cerita ini juga masih simpang siur. Soal asal usul kambing gembrong masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Kambing ini juga sempat diperlihatkan pada Kontes dan Ekspo Peternakan Nasional dalam Pertemuan Nasional Tani Nelayan di Malang pekan lalu. Kambing ini juga menyedot perhatian dari pengunjung.
Kepala Dinas Peternakan Jatim, Ir Maskur MM mengatakan, pihaknya kini berupaya mempertahankan kambing tersebut. “Saat ini jumlahnya tinggal lima ekor saja. Kami berupaya untuk melestarikannya agar tidak punah begitu saja,” ujarnya.
Dinas Peternakan Provinsi Jatim mengaku sebenarnya sangat khawatir dengan populasi kambing gembrong yang dari waktu ke waktu semakin turun. Terlebih lagi, dengan minimnya populasi, membuat tidak banyak pilihan untuk mencari bibit bagus.
Berbeda dengan jenis kambing lainnya, seperti jenis lokal, etawa, ataupun kambing kacang. Jenis kambing itu populasinya cukup besar, sehingga memang ada pilihan untuk mencari bibit terbaik. Berbeda dengan kambing gembrong, karena populasinya yang sedikit, membuat perkembangbiakan mereka juga lamban.
Upaya pengembangbiakan harus terus didorong. Namun, saat ini masih belum melihat ada lembaga yang fokus untuk pengembiakan ternak ini. Untuk itu, selain pemerintah dan masyarakat, pusat penelitian juga harus didorong untuk terlibat aktif pelestarian ternak itu.
Disisi lain, Dinas Peternakan Jatim juga mendapatkan beberapa hewan titipan dari provinsi lain yang juga akan menjadi koleksi di Jatim. “Memang ada beberapa yang menitipkan hewan, diantaranya Ayam Gaga, Ayam Cemani. Juga ada Badigut seperti tikus. Untuk menambah khasanah saja dulu,” katanya. [rac]

Tags: