Ketua DMl Jatim, Masjid Jadi Center kegiatan Pendidikan dan Ekonomi

Ketua DMI Jatim, KH Roziqi, saat mengukuhkan Pengurus DMI Daerah Pamekasan, diketuai KH Abdul Wahid. [samsudin]

Pamekaran, Bhirawa
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Wilayah Jawa Timur, KH Rozoqi mengatakan Slogan Kita Memakmurkan Masjid harus direalisasikan dengan selalu salat berjamaah lima waktu di masjdi. Dan memakmurkan arti masjid menjadi center untuk kegiatan pendidikan dan ekonomi.
“Mengapa ada slogan itu, karena DMI menginginkan masjid dimakmurkan selain dalam kegiatan ibadah. Tapi berkeinginan bagaimana jemaah menjadi makmur. Bukan berarti rohaninya tetapi secara ekonomi,” tambahnya.
Dihadapan Pengurus DMI Daerah Pamekasan yang baru dikukuhkan untuk masa bakti 2020 – 2025. Kiai Rozoqi berharap, masjid sebagai pusat pendidikan dan kegiatan pelatihan untuk anak-anak sampai orang dewasa.
Acara dihadiri Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, Wakil Ketua DPRD Pamekasan, perwakilan Forkopimda, Sekda Pamekasan. Alasan dikembalikan Masjid sebagai center karena pada zaman Rasulullah, semua kegiatan diawali dari masjid.
“Berbicara masjid, berawal mushola (surau, red) berhasil berkembang dari belajar ngaji, hingga TPA, MI, SI begitu seterusnya hingga sampai masjid paripurna. Itu harus lengkap, pendidikan ada, koperasi ada dan ada juga klinik,” jelasnya.
Menurut Ketua DMI, mengkin ada Pilot Proyek Masjid Asy Syuhada Pamekasan. Bisa dikembangkan koperasi, ada poliklinik. Kalau ada jemaah sakit. Hal semacam ini sudah banyak di Surabaya, seperti Masjid Al Akbar Surabaya, dan masjid di lingkungan perumahan. Masjid dijadikan Pusat Diklat, kata Kiai Roziqi, tujuannya agar Remaja masjid betah ada di masjid. Karena remaja kita, sekarang kalah dengan gadget atau kegiatan di luar masjid.
“Mari kita cari apa keinginan remaja kita bisa betah di masjid berkegiatan positif. Jangan sampai generasi yang kita tinggalkan nanti tidak menjadi generasi yang bermanfaat dan tidak bisa kita andalkan untuk masa yang akan datang,” harapnya.
Ia mencontohkan, DMI Kabupaten Malang bersama UIM, bersama mahasiswa KKN memberdayakan masjid bekerjasama instansi terkait memberi pendidikan dan pelatihan pertanian dan perikanan.
“Alhamdulillah, ada pembinaan Jamur dan ternak Lele dan sebagainya. Ini bisa membantu bisa membiayai sekolah anak-anaknya. Mari kita mencoba, di samping kegiatan rutin ibadah dan pendidikan yang sudah ada,” hibau mantan Kamenag Jawa Timur.
Tahun 2019, saya dititipi uang kehormatan dari Ibu Gubernur Jatim, satu Imam Rp2 juta per tahun. Tahun 2020 dialokasikan sama 290 orang Imam masjid. ”Bagi yang sudah, jangan mengusulkan lagi karena akan gagal. Ini untuk Imam baru dan belum dapat. Mungkin Pemkab ada tambahan, khususnya bagi Marbun dan Muadzin,” pintanya. [din]

Tags: