Ketua DPRD Heri Susanto Prihatin Prestasi KONI Kota Malang Anjlok

Heri Susanto

Kota Malang, Bhirawa
Prestasi kurang baik yang ditorehkan oleh Koni Kota Malang pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) pekan kemarin, mendapat sorotan tajam dari Ketua DPRD Kota Malang Heri Susanto. Pihaknya mengaku sangat prihatin dengan pembinaan yang dilakukan oleh Koni kepada cabang olaraga (Cabor).
Untuk itu pihaknya meminta pengurus KONI dievaluasi besar-besaran, pasalnya sudah dianggarkan sangat besar Rp 12,5 miliar tapi prestasi tidak maksimal. Ini kata dia, sangat memprihatinkan.
“Ini pasti ada yang salah, sudah diberi anggaran besar prestasinya jelek. Makanaya harus ada langkah tegas dan berani untuk melakukan evaluasi bahkan kalau perlu pengurusnya dilakukan penyegaran,”tukasnya.
Ia juga menyampaikan, sebenarnya Pemkot Malang itu memiliki program yang sangat bagus untuk mengembangkan pembinaan olahrahga. Tapi kalau prestasinya jelek bagaimana bisa mendukung program pemerintahan kota Malang.
“Saya kira Pemkot memberikan perhatian penuh, dengan anggaran yang cukup besar, tapi tidak sebanding dengan torehan prestasinya. Ini pasti ada yang salah dalam melakukan pembinaan,”ujar Bambang Kamis 18/7.
Pihaknya berjanji akan segera membahas masalah ini dengan komisi D dan akan memanggil pengurus Koni untuk meminta penjelasan langsung. Mengapa prestasi Kota Malang berada di urutan ke empat, dibawah Surabaya dan Sidoarjo yang nota bene anggaranya lebih kecil.
Koni, kata dia dibiyayai dnegan APBD dan harus mempertangungjawabkan kepada masyarakat harusnya, pengurus tidak melempar kesalahan kepada pihak lain untuk menyelamatkan diri. Apalagi menyalhakan cabor.
Ia mengingatkan bagaimana seharusnya KONI menyusun rencana strategis dengan menggali data kelemahan, kekuatan, tantangan dan peluang saat berlaga. Alur sebenarnya adalah strategi bagaimana rekrutmen atlit pelatih, tahap selanjutnya bagaimana dimatangkan mereka baru tahap selanjutnya uji coba, keikutsertaan turnamen atau kompetisi dan TC.
Hal yang sama juga disampaikan Dito Arif Anggota Frkasi PAN DPRD Kota Malang, ia menyatakan Dengan anggaran yang besar prestasi minim. Satu satunya jalan kata Dito adalah regenerasi di tubuh Koni.
Dito lebih tajam menyebut, sudah jadi persepsi umum bahwa di Koni banyak orang-orang sudah waktunya ganti. Apalagi ia juga menyebut banyak orang yang tidak paham olahraga, perlu di reformasi perlu di regenerasi.
“Saya kira perlu orang yang faham dengan olahraga, jangan skedar administrasi saja. Orang yang faham olahraga dan manajemen olahraga, agar kepedulian atas cabor itu tulus. Makanya dibutuhkan ortang rang yang bisa komunikasi dengan segala lini,”tandas Dito. [mut]

Tags: