Keuskupan Surabaya: Surabaya Perlu Pemimpin Seperti Bu Risma yang Dekat dengan Tokoh Agama

Romo Y Eko Budi Susilo

Surabaya, Bhirawa
Setelah kepemimpinan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berakhir, banyak harapan penerusnya bisa meneruskan kebaikan-kebaikan yang telah 10 tahun dilakukan wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan tersebut. Salah satunya seperti dekat dengan semua tokoh agama, hingga Kota Surabaya menjadi kota yang aman, nyaman dan damai.

Menurut Vikjen Keuskupan Surabaya, Romo Y Eko Budi Susilo, Wali Kota Risma selama ini sangat dekat dengan tokoh semua agama. Kondisi itu yang membuat Kota Surabaya terasa sangat aman, nyaman dan damai. Toleransi umat beragama di Surabaya berjalan sangat baik.

“Bu Risma selama memimpin Surabaya sangat mencintai dan membela warganya. Bu Risma memperjuangkan kesejahteraan rakyat dengan program-programnya yang berjalan baik. Makanya selama hampir 10 tahun menjadi wali kota, Bu Risma banyak menerima penghargaan tidak hanya dalam negeri, tapi juga internasional,” kata Romo Budi, Selasa (1/9/2020).

Selama ini, lanjutnya, Kota Surabaya terlihat sangat pesat kemajuannya. Utamanya dalam penataan kotanya, Surabaya terlihat sangat bersih, hijau dan rapi. “Begitu pula dalam menangani penyebaran Covid-19. Bu Risma sungguh-sungguh bekerja keras memutus mata rantai penyebaran virus corona ini,” tandasnya.

Oleh karena itu, lanjut Romo Budi, pemimpin Surabaya nantinya harus bisa meneruskan kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan Wali Kota Risma. Diantaranya wali kota yang bisa mengamalkan Pancasila sebagai ideologi bangsa. Lalu mengamalkan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai sumber hukum dan wali kota yang tidak kompromi terhadap bentuk radikalisme dan intoleransi.

“Wali kota penerus Bu Risma harus bisa mengayomi semua warganya. Tidak melihat latar belakang ras, suku dan golongan. Wali kota harus bisa merajut Kebhinekaan, menghidupi Bhineka Tunggal Ika sebagai kekayaan dan realitas bangsa Indonesia,” tuturnya.

Selain itu, kata Romo Budi, wali kota penerus Wali Kota Risma juga harus memperjuangkan kesejahteraan warga Surabaya. “Wali kota nantinya juga bisa membangun fasilitas-fasilitas umum yang terkoneksi antar wilayah di Surabaya. Pembangunan yang merata, sehingga bisa menghapus disparitas,” ungkapnya. (iib)

Tags: