Khidmat Cium Bendera Merah-Putih, Eri Cahyadi: Surabaya Membangun untuk Wong Cilik

Surabaya, Bhirawa
Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji, mencium Bendera Merah Putih usai memberikan sambutan perdana, setelah menerima amanah dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri sebagai Cawali dan Cawawali dari PDI Perjuangan, di Taman Harmoni, Keputih, Kota Surabaya, Rabu (2/9/2020).

Saat mencium Bendera Merah Putih itu, Eri Cahyadi terlihat sangat khidmat. Sambil memejamkan mata, Eri yang menyatakan mundur dRi Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu, memegang erat Bendera Merah Putih sembari menciumnya. Hal serupa juga dilakukan Armuji yang berada di sebelah kirinya.

“Bismillahirrohmanirrohim, kita bersama-sama membuat Surabaya terus menjadi rumah besar yang ramah untuk seluruh warganya, meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan program-program pro wong cilik,” ujar Eri Cahyadi, saat memberikan sambutan perdana, sebelum mencium Bendera Merah Putih.

Menurut Eri Cahyadi, dimasa pandemi Covid-19 ini, Pemkot Surabaya tidak pernah diam dan terus berjuang hingga akhirnya kondisi seperti sekarang ini yang mulai berangsur-angsur membaik. Untuk itu, dalam kepemimpinannya nanti, akan melakukan penanggulangan kesehatan terkait pandemi COvid-19 dan pemulihan ekonomi.

“Jangan sampai di masa pandemi ini yang namanya program dan kegiatan yang pro rakyat berhenti. Program memberi makanan tiap hari kepada puluhan ribu warga yang selama ini telah berjalan tidak akan berhenti. Program yang memberi kesempatan kerja kepada arek-arek Suroboyo terus kita gembira,” ujarnya.

“Surabaya tidak boleh mundur. Surabaya harus terus berbenah, terus maju. Surabaya membangun untuk wong cilik,” ungkap birokrat kaya pengalaman itu.

Dalam kesempatan tersebut, Eri Cahyadi juga mengatakan, jika saat menerima amanah dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri, sangat kaget dan tidak menyangka jika memberikan kepercayaan tersebut padanya.

“Ini adalah sebuah kehormatan bagi kami. Sehingga kami harus membalas kepercayaan ini dengan bekerja lebih baik lagi nantinya. Bekerja dengan hati nurani seperti yang telah dilakukan pemimpin sebelumnya sejak era Wali Kota Pak Bambang DH dan Bu Risma,” ujarnya.

Selama ini, lanjutnya, program-program yang telah dilakukan Pemkot Surabaya merupakan perjuangan untuk wong cilik. Seperti bantuan permakanan, posyandu atau kader lingkungan. “Semua yang dilakukan itu merupakan sumbangsih untuk seluruh warga Surabaya,” terangnya.

Eri Cahyadi mengatakan, dalam pembangunan Surabaya tidak hanya dari satu atau dua orang saja. Tapi dengan gotong royong. Untuk itu, dirinya memohon doa dan restu kepada semua masyarakat Surabaya. “Kami minta doa dan restunya dari semua kelompok masyarakat, tokoh agama, senior-senior di PDI Perjuangan, kelompok perempuan, kader lingkungan, kader posyandu, insan pendidikan dan seluruh elemen rakyat Surabaya,” pungkasnya. (iib)

Tags: