Kinerja Perhutani Divre Regional Jawa Timur Harus Maksimal

Serah terima jabatan Kepala Perhutani Divisi Regional Jatim yang sebelumnya dijabat oleh Ahmad Ibrahim kini digantikan Oman Suherman, di Ruang Tectona Graha Perum Perhutani Jatim, kemarin.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Pekan lalu, ada pergantian kepemimpinan di tubuh Perhutani Divisi Regional Jatim, Kepala Perhutani Divisi Regional Jatim yang sebelumnya dijabat oleh Ahmad Ibrahim kini digantikan Oman Suherman yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Perhutani Divisi Regional Jabar-Banten.
Saat serah terima jabatan di Ruang Tectona Graha Perum Perhutani Jatim, Oman Suherman memberikan beberapa penekanan pada seluruh jajaran Perhutani Divre Jatim agar bekerja lebih maksimal lagi untuk menjadikan Jatim sebagai nomor satu. “Perhutani sekarang sudah berubah jauh dan bukan cuma slogan. Kita harus terima ini sebagai kenyataan. Kalau di Jabar, saya sudah terapkan aturan ukuran penilaian mutasi itu hanya dua,” tandasnya, kemarin.
Untuk ukuran mutasi di Jatim, ia menggunakan batasan kinerja jajarannya hanya 30 persen. “Kalau pencapaian Jabar itu 33%, tapi untuk ngukur bawahan saya (di Jatim, red) cukup gunakan angka 30%. Capaian kurang dari 30%, maka anda dapat SK pindah,” tandasnya.
Diakuinya, sebelumnya ketika 17 tahun berada di Jabar sudah mengenal banyak kinerja bawahannya, sehingga bisa memastikan kinerja masing-masing untuk mencapai target. Sedangkan, di Jatim belum mengenal banyak terhadap kinerja jajarannya tersebut.
“Ketika memimpin Jatim saya tidak kenal banyak orang. Jadi kesimpulannya saya tidak akan menggunakan gaya saya di Jabar, saya akan berdayakan para Administratur, Kadep dan Waka karena tidak mungkin saya mengontrol sendiri,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, untuk meraih kesuksesan hanya ada dua faktor yaitu personal dan proses. “Personal itu yang bertanggung jawab terhadap berjalannya proses. Saya dikasih jabatan sebagai Kadivre itulah yang bertanggung jawab terhadap berjalannya proses. Kalau ada proses yang rumit di satuan kerjanya anda lah oknumnya, karena andalah pemimpin tertinggi di situ,” katanya.
Untuk itu, lanjutnya, perlukan tugas sebagai person di satuan kerjanya masing-masing agar bisa mengurai segala keruwetan yang ada. “Saya tidak mau menerima atau mendengar masalah itu, Jadi inilah yang membedakan saya dengan Pak Ibrahim. Jadi mari kita berbagi peran di levelnya masing-masing,” katanya.
Jika seluruh jajaran Perhutani Divre Jatim memiliki tekad dan kinerja yang lebih baik, maka dirinya yakin targetnya untuk menjadikan Jatim nomor 1. “Saya percaya anda adalah tim tangguh yang dibentuk untuk meyakinkan saya tetap berada di Surabaya, mohon maaf hari pertama sudah tidak enak didengar,” tutupnya dihadapan seluruh jajaran Perhutani Diver Jatim. [rac]

Tags: