Kisah Moehammad Hasim As’ari, Penjual Es Doger Naik Haji

Moehammad Hasim As’ari yang sehari-hari menjual es Doger di depan DPRD Jember akhirnya berangkat haji pada 2019 setelah menabung sejak 2006.

Menambung Sejak 2006, Rejeki Jadi Melimpah Sejak Buka Tabungan Haji
Kabupaten Jember, Bhirawa
Setiap umat muslim pasti ingin menunaikan rukun Islam kelima, yakni ibadah haji. Tak terkecuali bagi Moehammad Hasim As’ari, warga Jalan Manggar 3 No 16 Kelurahan Gebang, Kabupaten Jember. Dengan ikhtiar dan kerja keras yang istiqomah, bapak yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual es doger yang biasa mangkal di depan gedung DPRD Jember ini, memenuhi panggilan Allah SWT untuk menunaikan ibadah haji.
Wajah sumringah penuh haru tampak terpancar di wajah Moehammad Hasim As’ari, setelah doanya terkabul untuk menjadi salah satu jamaah calon haji (JCH) Kloter 45 melalui embarkasi Surabaya. Bapak berperawakan kurus ini selalu bersyukur karena selama ini mimpi menjadi tamu Allah diridoi-Nya.
“Saya bersama Luluk Hudriah (istri) selalu bersyukur karena selalu diberi rejeki oleh Allah untuk memenuhi panggilan-Nya. Ini tidak lepas dari doa orang tua, para guru dan semua masyarakat sekitar,” ujar Hasim, saat ditemui oleh Bhirawa di rumahnya.
Menurutnya, tekad untuk menunaikan ibadah haji ini, terinspirasi dari sang mertua H Samsudin yang setiap hari buka warung pracangan dan konfeksi keliling bisa menunaikan ibadah haji dua kali yakni pada 1986 dan 2010. “Dari situ saya bersama istri terinspirasi dan kemudian membuka tabungan haji dengan bekal uang Rp100 ribu pada 2006,” ujar Hasim bercerita.
Kemudian, setelah membuka tabungan haji, Hasim mengaku penghasilan menjual es doger di depan gedung DPRD Jember melimpah dan berkah. “Kami bisa menabung Rp500 ribu setiap bulan, kadang kalau rejekinya bertambah kami bisa menabung Rp1 juta setiap bulan,” ungkap bapak berputra dua ini.
Dari hasil menabung yang dilakukan secara istiqomah, akhirnya di tahun 2010 ia bersama istri mendapat kuota kursi dan tahun 2019 berangkat menunaikan ibadah haji melalui KBIH Al-Qodiri.
“Semua persiapan sudah dilakukan termasuk menjaga kesehatan selama berada di tanah suci Makkah dan Madinah. Dan Alhamdulillah, para tetangga dan kerabat juga ikut membantu semua persiapan dan perbekalan. Mulai tasyakuran meskipun kecil-kecilan dan bahan perlengkapan dalam perjalanan banyak dibantu oleh tetangga. Termasuk kain ikhrom kami dikasih oleh tetangga,” ungkapnya.
Hasim mengaku terharu dengan keikhlasan para tetangga dan kerabat keluarga yang berjibaku membantu semua persiapan dalam menunaikan ibadah haji nanti. “Mudah-mudahan segala amal baik mereka diterima oleh Allah, dan saya berdo’a mereka juga diberi kesempatan untuk menunikan ibdah haji,” harapnya pula.
Pria kelahiran Bondowoso 48 tahun silam ini sempat menceritakan perjalanan hidupnya setelah memperistri Luluk Hudriah. Hasim mengaku semenjak berkeluarga tidak memiliki penghasilan tetap dan berpindah-pindah bekerja. Kemudian ditahun 2002, ia bersama sang adik memulai bisnis es doger di salah satu pertokoan modern di Jember.
“Saya masih membantu adik jualan. Karena bangkrut, akhirnya kami jualan berpindah-pindah, dan akhirnya menetap di depan DPRD Jember. Karena penghasilannya tidak sesui standar, akhirnya rombong es doger saya beli. Dari situ saya mulai jualan sendiri hingga sekarang,” katanya.
Semenjak membuka tabungan haji pada 2006, usahanya semakin maju. Bahkan setiap hari Jumat dagangannya selalu habis terjual. Bukan itu saja, keberkahan rejeki juga dirasakan oleh Hasim dengan meningkatnya jumlah pesanan. “Dari sini, saya bisa nabung setiap bulan hingga lunas membayar ONH (ongkos naik haji),” pungkasnya. [Effendi]

Tags: