KM Multi Prima Tenggelam 7 Korban Selamat Dibawa ke Probolinggo

Probolinggo, Bhirawa
KM Multi Prima 1 yang bertolak dari Surabaya menuju Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), tenggelam di perairan antara Bali dengan Sumbawa. Dari 15 ABK, 7 diantaranya selamat dan dibawa ke Kota Probolinggo pada Sabtu (24/11) malam. Hal ini diungkapkan Kapolres Probolinggo AKBP. Eddwi Kurnianto.
Menurut AKBP. Eddwi Kurnianto, KM Multi Prima 1 bermuatan bahan bangunan, seperti batako, besi baja dan sejumlah pakan ternak berlayar dari Surabaya hendak menuju Waingapu, Kabupaten Sumba Timur.
Namun di tengah perjalanan atau di sekitar perairan Sumbawa – Lombok, cuaca buruk mendadak datang. “Kira – kira gelombang setinggi 2 meter yang menerjang. Kami tidak tahu bagian mana yang bocor, air tiba-tiba masuk,” terang salah satu survivor, Bob Christ Butarbutar.
Sekitar 10 menit sebelum tenggelam, nakhoda menginstruksikan pada ABK untuk “abandoned ship”. KM Multi Prima 1 kemudian memancarkan kode bahaya 2 kali pada Jumat 23/11 sekitar pukul 19.05 WIB, ujarnya.
Kode itu terdeteksi nakhoda KM Cahaya Abadi 201 yang kemudian melalukan pencarian.
Setelah melakukan navigasi arah kode, ABK KM Cahaya Abadi 201 menemukan serpihan barang mengapung di sekitar pulau Kapoposang Bali. Serta menemukan 7 ABK yang terombang ambing ombak dengan menggunakan jaket pelampung, ungkap kapolres Eddwin.
Ketujuh ABK itu, kemudian dievakuasi ke kapal. Tak hanya itu, ABK KM Cahaya Abadi 201 juga melalukan pencarian di sekitar lokasi. Namun 8 korban lainnya tak kunjung ditemukan meski sudah dicari dengan menggunakan sekoci. Mengingat cuaca buruk dengam ombak setinggi 2 meter di sekitar TKP, maka pencarian dihentikan, paparnya.
Nakhoda kemudian memutuskan melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Apalagi 7 korban kapal tenggelam itu menhalami shock berat dan butuh pertolongan medis.
“Setelah melaporkan kejadian ke pihak Syahbandar Bali dan Polairud disana, mereka melanjutkan perjalanan kesini,” jelas Kapolres.
Tujuh korban selamat itu, kemudian mendapat perawatan medis dari Biddokkes Polres Probolinggo. Beberapa diantaranya, nampak masih trauma. Dari informasi lain, sebelum tenggelam, KM Multi Prima 1 tersebut sempat memancarkan kode bahaya sebanyak dua kali saat berada di Selat Bali. Kode ini kemudian diterima oleh nahkoda KM Cahaya Abadi 201, lanjutnya.
Namun begitu sampai di titik di mana KM Multi Prima 1 memancarkan kode, kru KM Cahaya Abadi 201 menemukan serpihan barang dari kapal di sekitar lokasi. Mereka juga menemukan 7 ABK yang terombang-ambing di lautan dengan mengenakan jaket pelampung berteriak meminta tolong di Pulau Kapoposang, Bali.
Ketujuh ABK kemudian dievakuasi, sedangkan sisanya belum ditemukan hingga kini. ABK KM Cahaya Abadi juga menurunkan kapal sekoci untuk mencari ketujuh ABK lainnya namun hasilnya nihil.
Karena cuaca buruk di sekitar lokasi dan ombak setinggi 2 meter, ABK KM Cahaya Abadi memutuskan untuk kembali dan menangani 7 ABK yang berhasil dievakuasi terlebih dahulu dengan penanganan medis ala kadarnya. Ketujuh ABK KM Multi Prima dilaporkan lemas dan mengalami shock berat, tambahnya.(Wap)

Tags: