Komisi E DPRD Jatim Dukung Penuh Pelajaran PMP Dihidupkan Kembali

Suli Da’im

DPRD Jatim, Bhirawa
Rencana pemerintah untuk menghidupkan kembali mata pelajaran Pendidikan Moral Pendidikan (PMP) mendapat dukungan penuh Komisi E DPRD Jatim.
Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Suli Daim menegaskan jika dengan kemajuan teknologi seperti saat ini budi pekerti banyak ditinggalkan. Banyak anak-anak atau siswa yang kini hilang sopan santunnya baik terhadap orangtua maupun guru. Imbasnya terjadi penganiayaan yang dilakukan siswa terhadap guru maupun orangtua.
Ironisnya, kadang orangtua melaporkan guru ke polisi akibat anaknya mendapatkan sanksi atau hukuman. Mereka menganggap perilaku tersebut tak wajar oleh guru dalam mendidik siswanya.
“Hal-hal dan pemikiran inilah yang membuat resah pemerintah sehingga berencana menghidupkan kembali mata pelajaran PMP. Masyarakat Indonesia khususnya para pelajar sudah hilang jati dirinya. Dulu zaman Presiden Soeharto seorang guru yang seharusnya digugu dan ditiru sekarang hilang ditelan kemajuan zaman dan teknologi. Karena itu perlu dihidupkan kembali jati diri kita ini melalui pelajaran PMP,” tegas politisi asal PAN ini, Selasa (25/12).
Hal senada juga diungkapkan Anggota Komisi E Agus Dono Wibawanto. Menurut politisi asal Partai Demokrat imbas segampang dihapuskannya mata pelajaran PMP, perilaku para pelajar semakin brutal. Hal ini tampak dari tingginya angka tawuran antar pelajar, guru yang disiksa dan orangtua yang dibunuh oleh para pelajar karena dianggap berani menghukum. Tren angka kriminalitas yang dilakukan para pelajar seperti ini di kepolisian setiap tahun selalu meningkat.
“Kalau ini dibiarkan oleh pemerintah, akan menjadi persoalan serius pemerintah di kemudian hari. Di mana tidak ada lagi rasa hormat kepada guru atau orang yang lebih tua. Karena itu saya mendukung penuh dihidupkan kembali mata pelajaran PMP,” tegas pria yang juga Ketua Fraksi ini. [geh]

Tags: