Komisi I DPRD Trenggalek Dorong Kecamatan Laksanakan SPBE

Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Trenggalek Muh Husni Tahir Hamid

Trenggalek,Bhirawa
Dalam rangka optimalisasi pemanfaatan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Bumi Minak Sopal komisi I DPRD Kabupaten Trenggalek dorong Kecamatan yang ada di Trenggalek. Ini agar berbagai pelayanan kepada publik dan penyelenggaraan pemerintah lebih efektif.

Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Trenggalek Muh Husni Tahir Hamid mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pembahasan terkait persiapan Kabupaten Trenggalek untuk menghadapi era digitalisasi.

“Kita membahas persiapan Kabupaten Trenggalek menghadapi era digitalisasi tentang SPBE,” ungkap Politisi Partai Hanura usai rapat bersama 5 Camat di ruang banmus Gedung DPRD Kabupaten Trenggalek.

Dalam melakukan percepatan penerapan SPBE Husni mempertanyakan kesiapan setiap Kecamatan dalam menghadapi era globalisasi dalam bentuk digital, sehingga ketika hal tersebut sudah siap semua, diperkirakan bisa berjalan sampai ke tingkat desa.

“Untuk menghadapi era globalisasi dalam bentuk digitalisasi ini, semua kecamatan sudah punya kesipan apa tidak, mulai dari insfrastrukturnya penunjang di kecamatan, karena Kecamatan itu sebagai sentral dari para desa dalam mendorong percepatan penerapan SPBE,” kata Husni.

Sejauh ini ia mengaku kalau Pemkab Trenggalek sendiri dinilai sudah siap dengan penerapan SPBE. sejumlah fasilitas dan perangkat lunak serta berbagai kebutuhan yang diperlukan dalam pelaksanaan SPBE, namun tidak berjalan secara maksimal karena perencanaannya tidak secara inklusif.
“Kita sudah ada akan tetapi tidak maksimal,” tuturnya.

Maka dari itu Husni menekankan kecamatan untuk mempunyai kesiapan dalam menghadapai era digitalisasi, jangan sampai ketika pemerintah daerah dianggarkan dan sudah jalan di kecamatan tidak siap.

“untuk memaksimalkan hal tersebut sehingga kita perlu terkoneksikan semua agar bisa berjalan dengan baik, karena kalau misal sini dianggarkan yang sana tidak, lebih baik ya tidak usah, kalaupun memaksa dianggarkan tetap tidak bisa jalan,”ujarnya.

Lebih lanjut ditambahkan Husni kalau selama ini yang menjadi kendala karena terkait perencanaannya tidak secara inklusif, dan tidak secara terkoneksi secara semuanya dan saat ini sedang dalam proses penganggaran.
“Kita lihat secara global sejauh ini mana yang macet,” tutupnya.(wek).

Tags: