Komisi III Dorong Pengembangan RSUD Soedomo Lebih Bagus

DPRD Trenggalek, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek terus berupaya memaksimalkan layanan kesehatan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soedomo dengan cara mengembangkan sarana dan prasarana yang dimiliki. Salah satunya dengan membangun gedung baru, mengingat gedung RSUD merupakan bangunan lama, sehingga perlu adanya perubahan untuk mewujudkan kenyamanan terhadap pasien.

Kendati demikian kemampuan keuangan Daerah yang terbatas, maka untuk mewujudkan pembangunan gedung tersebut Maka Komisi III memberikan dorongan agar pihak RSUD mencari pinjaman daerah.

Ketua Komisi III DPRD Trenggalek Sukarudin mengungkapkan jika kabupaten Trenggalek mau memiliki RSUD yang bagus dan berkeinginan menaikkan tipenya, namun dengan keuangan yang terbatas, maka perlu adanya dorongan untuk mewujudkan hal tersebut dengan cara melakukan pinjaman daerah.

“Kalau hanya mengandalkan APBD rasanya berat untuk itu tadi saya sarankan agar cari pinjaman daerah, dan kita juga ikut mendorong karena perdanya sudah kita bikinkan,” tuturnya.

Sementara itu ditempat terpisah Direktur RSUD dr Soedomo Dr Sunarto mengakui memang keadaan keuangan daerah yang terbatas, maka pihaknya akan mempertimbangkan saran komisi III dengan salah satu cara mengembangkan RSUD Soedomo menggunakan pola pinjam.

“Kita ada Perda tentang pinjaman daerah sehingga untuk menyikapi anggaran yang terbatas maka salah satu caranya yaitu dengan cara pola pinjaman,” ungkapnya

Dengan mengajukan pola Pinjam ketika pihaknya akan mengajukan utang ia mengaku juga akan mempertimbangkan keuntungan dan kerugiannya ketika memakai PT SMI atau Bank lokal Trenggalek

“Tentunya itu suatu pertimbangan apakah nanti kita memakai itu atau Blank lokal Trenggalek tentunya kita lihat dari keuntungan dan kerugian yang harus kita kaji,” ungkapnya.

Lebih lanjut Narto mengungkapkan mengingat gedung di RSUD merupakan gedung lama, bahkan setiap ada kerusakan cuma tambal sulam sehingga banyak menghabiskan anggaran.

“Jadi skenario kita dengan pola peminjaman akan kami pertimbangkan supaya pembangunan itu lebih cepat dan bisa segera dinikmati oleh masyarakat. Namun dengan pola pendanaan kita yang terbatas, maka salah satunya dianjurkan untuk pembangunan adalah pola peminjaman, yang juga perdanya sudah ada,” tuturnya.

Adapun Pengembangannya kan dilakukan pada pembangunan yang paling urgen, seperti pembangunan gedung rawat paviliun yang cukup presentatif untuk masyarakat, yang kedua untuk okta dan Ruang intensive care unit (ICU) yang cukup refresentatif untuk masyarakat.

“Kita lakukan pembangunan yang paling urgent,” ungkapnya. Selain itu di tahun ini pihaknya juga mengusulkan untuk relokasi ruang gizi, loundry, dan ruang isolasi yang kita ajukan ke pusat dan mudah mudahan semua dapat.

“Sehingga kita sudah bisa mendekati standart yang sudah ditetapkan pusat,” pungkasnya. [wek]

Tags: