Konsisten Pembayaran Non Tunai, Bank Indonesia Gelar Pekan QRIS Nasional 2020

Bank Indonesia Jawa Timur memperkenalkan pembayaran non tunai QRIS

Surabaya, Bhirawa
Bank Indonesia (BI) sangat konsisten terhadap pembayaran non tunai, untuk itu tidak ada henti-hentinya mendorong dan mengedukadi semua lapisan masyarakat agar meninggalkan pembayaran tunai menuju non tunai.
“Sejalan dengan komitmen Bank Indonesia dalam pengembangan sistem pembayaran non tunai dan ekonomi digital, BI terus mendorong implementasi kebijakan QR Code Indonesian Standard (QRIS),” tutur Imam Subarkah, Deputi Kepala Perwakilan BI (KPw BI) Provinsi Jawa Timur (05/03) bersama Abrar (Deputi Direktur) – Kepala Divisi Sistem Pembayaran, Pengedaran Uang Rupiah dan Elektronifikasi Harmanta (Direktur) – Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi I Nyoman Dharma (Asisten Direktur) – Kepala Tim Sistem Pembayaran, Pengedaran Uang Rupiah dan Elektronifikasi.
QRIS yang telah diimplementasikan sejak 1 Januari 2020 lalu adalah standar QR Code untuk pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik atau mobile banking. “Jika sebelumnya konsumen menemui banyak pilihan QR Code saat melakukan pembayaran, saat ini cukup hanya dengan 1 QRIS saja sudah bisa melayani pembayaran dari semua aplikasi,” jelas Imam.
“Hal ini tentunya memudahkan baik untuk penjual (merchant) ataupun konsumen. Bagi merchant, tak perlu mendaftar ke banyak Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) untuk memiliki QR. Karena cukup satu QRIS, sudah dapat memfasilitasi semua aplikasi. Bagi konsumen, tentu akan lebih mudah karena cukup install dan punya satu akun dari satu aplikasi, maka bisa scan QRIS dari PJSP lainnya,” lanjutnya.
Dituturkan oleh Imam, untuk tahap awal, QRIS fokus pada penerapan QR Code Payment dengan model Merchant Presented Mode (MPM) dimana merchant yang akan menampilkan QR Code pembayaran untuk selanjutnya dipindai oleh pembeli. “Sampai dengan awal Maret 2020, telah terdapat 28 penyelenggara dan 2,79 juta merchant yang menggunakan QRIS. Di Jawa Timur sendiri, terdapat 333 ribu merchant dengan 114 ribu diantaranya berada di Surabaya,” tuturnya.
Untuk meningkatkan jumlah penggunaan QRIS, baik dari sisi merchant maupun konsumen, Bank Indonesia menyelenggarakan Pekan QRIS Nasional (PQN) secara serentak pada tanggal 9-15 Maret 2020. Di Surabaya, PQN dilaksanakan dengan mengangkat judul Nggawe QRIS, Rek!
“Selama pekan ini, akan dilaksanakan berbagai kegiatan sosialisasi dan onboarding pedagang (merchant) di komunitas milenial, pasar tradisional & modern, tempat ibadah maupun berbagai lokasi lainnya. Bahkan, akan dilakukan launching kantin QRIS di Universitas Ciputra pada tanggal 11 Maret serta launching pasar QRIS di Pasar 17 Agustus Pamekasan pada tanggal 12 Maret,” jelas Abrar, Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah KPw BI Provinsi Jatim.
Puncak kegiatan Nggawe QRIS, Rek! akan dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2020 pukul 06.00 – 11.00 WIB di Kantor Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur. “Disini, akan ada berbagai event menarik, seperti talkshow Ngobrol Seru QRIS, pendaftaran QRIS bagi merchant, lomba zumba dengan instrukturnya adalah Laila Munaf, Lomba Guyon QRIS, bazaar dari berbagai tenant menarik dengan tentunya pembayaran menggunakan QRIS, serta artist performance dari salah satu sobat ambyar Guyon Waton,” lanjut Abrar.
“Kami mengundang seluruh merchant di Surabaya dan sekitarnya untuk mendaftarkan merchant-nya agar memiliki QRIS dan bagi warga Surabaya untuk meramaikan acara puncak QRIS pada tanggal 15 Maret 2020. Karena aplikasi apapun cukup 1 QRIS saja. Satu QR untuk semua,” pungkas Imam.(ma)

Tags: