Kota Madiun Lampaui Target 204 Aseptor Baru pada Peringatan Harganas Ke-27

Wali Kota Madiun-Maidi didampingi Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kota Madiun dr Agung Sulistya Wardani saat memberikan sambutan peringatan Harganas ke 27 tahun 2020 di Puskesmas Oro Oro Ombo Kecamatan Kartoarjo Kota Madiun, Senin (29/6). [sudarno/bhirawa]

Kota Madiun, Bhirawa
Sampai dengan pada Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 27 tahun 2020 ini, Kota Madiun telah mencapai 242 aseptor baru.Padahal, Kota Madiun hanya ditargetkan 204 aseptor atau warga yang bersedia ber-KB dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Artinya, Kota Madiun telah mencapai 118,6 persen dari target.

”Peringatan ulang tahun Harganas, semua kegiatan yang terkait kesehatan harus ditunjukkan untuk kesejahteraan dan kemudahan masyarakat.Artinya, pelayanan di bidang kesehatan harus terus ditingkatkan,” kata Wali Kota Madiun Maidi saat pemberian paket sembako bagi aseptor baru di Puskesmas Oro-oro Ombo, Senin (29/6).

Menurut Wali Kota, Dinkes Kota Madiun telah melaksanakan progam KB gratis dalam rangka memperingati Harganas ini. Tak hanya gratis, peserta juga mendapatkan paket sembako.

Wali Kota berharap kesadaran masyarakat akan pentingnya KB semakin meningkat. Apalagi, KB tidak hanya soal reproduksi.Namun, juga berkaitan dengan kesehatan hingga ekonomi keluarga.

Dicontohkan oleh Wali Kota, pasangan usia subur yang hamil pada usia di atas 40 tahun. Selain beresiko pada ibunya, juga beresiko pada calon bayi tersebut. Karena, penting adanya program KB.

Wali Kota juga mengucapkan terima kasih kepada petugas penyuluh KB yang sudah berupaya keras memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya program KB.

“Masyarakat tidak perlu khawatir, pelaksanaan KB tetap mengedepankan protokol kesehatan.Termasuk melaksanakan rapid test terlebih dulu,”kata Wali Kota.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kota Madiun dr Agung Sulistya Wardani menyatakan pemerintah pusat ingin mencetak rekor MURI dengan sejuta aseptor baru dalam Harganas kali ini.

Target itu lantas dibagi ke pemerintah daerah dan Kota Madiun mendapatkan kuota 204 aseptor baru.Target itu sudah terlampaui.Bahkan, aseptor baru terus bertambah hingga saat ini.

”Target itu hanya untuk yang MKJP.Jadi masyarakat yang ber-KB non MKJP tidak dihitung.KB Non MKJP seperti suntik dan pil yang masih banyak sering ditemukan kegagalan,” ungkapnya.

Sedang secara keseluruhan, capaian KB MKJP di Kota Madiun sudah mencapai 64 persen dari jumlah pasangan usia subur. Jumlah itu belum termasuk KB non MKJP. Wardani berharap masyarakat semakin memahami pentingnya mengikuti program KB.

”Program KB tentu harapannya dapat mengendalikan pertumbuhan penduduk serta meningkatkan kesehatan masyarakat,” katanya. [dar]

Tags: