Kota Madiun Zona Hijau, Transisi Malang Raya Diperpanjang

Pemprov, Bhirawa
Kota Madiun menjadi daerah pertama di Jatim yang telah berhasil menjadi zona hijau atau daerah yang berhasil mengkontrol penyebaran covid-19. Namun masa Transisi di Malang Raya terpaksa di perpanjang karena Kota Malang dan Kota Batu masuk dalam kategori orange Sedangkan Kabupaten Malang masih dalam zona merah.
Kota Madiun menjadi yang pertama daerah pertama di Jatim yang masuk zona hijau, hal tersebut diumumkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat atau Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang telah dinilai berdasarkan 15 indikator epidemiologis.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, ini merupakan kabar gembira bagi warga Kota Madiun dan juga warga Jatim. Sebab setelah Jatim secara keseluruhan di 38 kabupaten kota menjadi zona merah atau risiko tinggi penularan covid-19, kini Kota Madiun menjadi daerah pertama yang berubah kembali menjadi zona hijau.
“Alhamdulillah, ini pecah telur zona hijau di Jatim. Tentu kita bersyukur bahwa Kota Madiun menjadi daerah pertama di Jatim yang menjadi zona hijau. Semoga segera disusul dengan daerah lain Jatim menjadi hijau,” ucap Gubernur Khofifah di Bakorwil Malang Sabtu (20/6), malam.
Tidak hanya zona hijau yang kini dimiliki Jatim di Kota Madiun, namun dari kanal Bersatu Lawan Covid (BLC) yang di update hari ini Gugus Tugas Pusat juga update sejumlah daerah zona oranye dan zona kuning serta zona merah. Dimana zona merah berkurang dan zona oranye serta zona kuning Jatim bertambah.
“Pasien terkonfirmasi positif covid-19 di Kota Madiun selama 3 bulan tercatat hanya ada 7 orang. Testing melalui rapid test juga telah dilakukan secara massif yang dilanjutkan dengan pemeriksaan TCM. Selain itu, tren penambahan jumlah pasien positif covid-19 sangat rendah, rata-rata hanya bertambah 1 orang setiap 1-2 minggu” sebut Gubernur perempuan pertama Jatim ini.
Selain itu Gubernur Khofifah juga mengapresiasi bahwa salah satu yang menjadi alasan Kota Madiun berhasil menjadi zona hijau adalah tracing ratio di Kota Madiun bagus.
Dimana setiap satu pasien terkonfirmasi positif rata-rata ditemukan tracing OTG/ODP sebanyak 30 orang dan segera di lakukan isolasi. Selain itu sejauh ini, selama masa pandemi PDP yang meninggal di Kota Madiun tercatat hanya 3 orang dimana semuanya swab negatif.
Kota Madiun sebelumnya juga mendapatkan penghargaan dalam kategori tertinggi Kota Sehat oleh Menkes Terawan dan Mendagri Tito Karnavian di akhir tahun 2019. “Semoga capaian ini menjadi motivasi bersama untuk Jatim bisa terbebas dari covid-19. Tapi meski sudah berstatus sebagai zona hijau bukan berarti warga Kota Madiun kemudian lengah untuk disiplin menegakkan protokol kesehatan. Memakai masker, physical distancing, mencuci tangan dengan sabun harus terus dilakukan, sampai pandemi ini benar-benar berakhir,” pesan Gubernur Khofifah.
Sementara itu Wali Kota Madiun, Maidisaat meminta agar masyarakat maupun aparat tetap serius untuk menangani Covid-19. “Kita tidak boleh santai-santai tetapi harus lebih giat dalam penanganan covid-19 yang masih melanda di bumi kita ini. Meski begitu, penyebaran covid-19 akan bisa ditanggulangi atau dicegah, asalkan semuanya bisa taat dan selalu memedomi kepada protokol kesehatan yang telah ditentukan,”kata Wali Kota Maidisaat .
Ditanya soal pendidikan di Kota Madiun masalah kegiatan belajar mengajar (KBM), ia menjelaskan pertama harus tetap mentaati protokol kesehatan.Misalnya, kalau siswanya banyak, masuknya bisa disif. Pulangnya siswa harus lebih awal dan pas waktunya sholat dzuhur sudah berada di rumah dan sholat dzuhur di rumah.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, menyampaikan pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin melaksanakan empat tahapan menuju tatanan New Normal, Sehingga status Kota Malang meningkat ke zona hijau.
Salah satunya adalah penguatan kampung tangguh, mendisiplinkan warga. Selain itu mengajak influencer untuk berpartisipasi menyadarkan warga tentang protokol kesehatan dan membentuk tim tracing di tiap kecamatan.
Penguatan, kampung tangguh kata Sofyan Edi menjadi upaya Pemerintah Kota Malang dalam menangani kasus positif Covid-19. “Mengingat dalam 14 hari terakhir ini, kasus Covid-19 di Kota Malang banyak berasal dari klaster keluarga.
Dia berharap semakin banyak kampung tangguh bisa meminimalisir jumlah kasus Covid-19 di Kota Malang,”tuturnya.
Wakil Direktur Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, dr Syaifullah Asmiragani menyatakan eksistensi kluster keluarga yang semakin meningkat di Kota Malang kiranya bisa menjadi perhatian setiap warga.
Sebab, pola penularan antar keluarga ini dikatakannya cenderung lebih cepat ketika satu pasien terjangkit berada satu rumah dengan anggota keluarga lainnya.
Dari kasus yang ditemui kebanyakan anak muda menulari yang lebih tua atau anak menularkan ke orang tua. Pola penularannya, ketika sang anak misalnya sebelumnya melakukan perjalanan dari luar kota kemudian pulang ke rumah tanpa sadar membawa virus.
Hal itulah yang akhirnya menularkan kepada anggota keluarganya.
Di samping itu, pasien anak-anak juga rentan tertular Covid-19 dari kluster keluarga. Data yang menjalani perawatan di RSSA hingga pekan kemarin terdapat sekitar 20 an pasien anak-anak dengan rentang usia 0-9 tahun. “Anak kecil itu biasanya tidak mau ditinggal orang tuanya terutama ibunya, makannya waktu perawatan pasti ditemani. Anak nalurinya kalau ndak digendong ibunya akan nangis, orang tua juga tidak tega,” terangnya.
Dokter spesialis Orthopaedi dan Traumatologi ini,meminta masyarakat untuk membentengi diri dengan mematuhi pencegahan Covid-19. Yaitu, dengan mengikuti aturan physical distancing.
Kemudian, menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), menerapkan cuci tangan setiap akan dan setelah beraktivitas, dan menjaga imunitas tubuh dengan pola makan bergizi seimbang. [tam.dar.mut]

Tags: