Kota Malang Deflasi 0,06 Persen

Kota Malang, Bhirawa
Harga emas masih tetap di Kota Malang masih sangat tinggi. Di bulan Agustus, harga emas mengalami kenaikan 10,79 persen. Tingginya harga emas ternyata tidak membuat Kota Malang mengalami inflasi di bulan Agustus. Sebaliknya, kota pendidikan tercatat mengalami deflasi sebesar -0,06 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Sunaryo, Rabu (2/9) kemarin, mengatakan, penurunan harga sejumlah komoditas berpengaruh terhadap deflasi Kota Malang. Di antaranya penurunan tarif angkutan udara sebesar 13,68 persen, daging ayam ras turun sebesar 2,79 persen, sabun detergen bubuk dan cair turun sebesar 1,94 persen, dan penurunan harga bawang merah sebesar 12,70 persen.

Selain itu, kata dia, harga komoditas penyumbang deflasi Agustus meliputi penurunan harga brokoli, sabun mandi cair, batu bata, dan melon. Sementara komoditas utama penyumbang inflasi atau penghambat deflasi selain emas perhiasan, yakni kenaikan tarif dasar sebesar 7,90 persen, harga mangga sebesar 15,44 persen, dan kenaikan harga pisang 4,81 persen. “Tarif sekolah menengah atas, tarif dokter spesialis, harga jeruk dan pasta gigi juga berpengaruh menjadi penyumbang inflasi,” tutur Sunaryo.

Berdasarkan kelompok pengeluaran, sektor perawatan pribadi dan jasa lainnya menjadi penyumbang tertinggi inflasi Kota Malang dengan andil 1,65 persen, lalu disusul kelompok pendidikan sebesar 1,15 persen, sektor kesehatan 0,40 persen, serta pakaian dan alas kaki 0,04 persen.[mut]

Rate this article!
Tags: