Kota Surabaya Rawan Terkena Virus HIV/AIDS

positif-mengidap-hiv-ilustrasi-_130701164452-603Surabaya, Bhirawa
Masih rawannya Surabaya sebagai daerah penyebaran penyakit HIV/AIDS membuat Dinkes Surabaya menghimbau para ibu hamil untuk memeriksakan diri. Dinkes menyiapkan pemeriksaan Antenatal Care (ANC) bagi ibu hamil di lima Puskesmas yaitu Puskesmas Dupak, Puskesmas Perak Timur, Puskesmas Jagir, Puskesmas Sememi, dan Puskesmas Putat Jaya.
Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Kota Surabaya dr. Daniek Suryadiningdiah menyatakan, lima Puskesmas ini ditunjuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Surabaya dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya karena sebagai daerah rawan terjadi HIV tertinggi di Surabaya.
Jika dilihat lima Puskesmas ini dekat dengan tempat-tempat prostitusi. Untuk Puskesmas yang dekat dengan lokalisasi adalah Puskesmas Dupak, Puskesmas Sememi dan Puskesmas Putat Jaya, sedangkan Puskesmas lainnya hampir mendekati daerah lokalisasi.
”Kita memilih daerah tersebut memang dinilai sangat rawan terjadinya penularan HIV/AIDS,” jelasnya.
Daniek menyatakan, saat ini pemeriksaan kohort( kartu pemeriksaan berkala,red)  ibu hamil harus dilakukan secara inklusif, tidak lagi ekslusif, dalam arti pemeriksaan ANC harus diterapkan pada semua ibu hamil yang memeriksakan diri di Puskesmas. Tidak boleh pemeriksaan ibu hamil hanya dilakukan secara random sampling atau acak karena akan memberikan peluang bagi ibu hamil untuk lolos periksaan ANC.
”Kita tidak ingin mengambil resiko untuk memeriksa sebagian orang saja, hal ini akan memperparah penularan HIV/AIDS,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rahmanita mendukung penuh upaya Puskesmas dalam membuka pelayanan ANC. Menurutnya, pelayanan ANC akan mengurangi jumlah penderita HIV/AIDS di Surabaya terutama pada anak dan ibu.
Banyak dari penderita HIV/AIDS salah satunya didominasi oleh ibu rumah tangga, jika dilihat penderita HIV/AIDS ibu rumah tangga dikarenakan oleh pasangannya. Banyak ibu-ibu rumah tangga tertular penyakit mematikan ini bukan karena perilaku hubungan bebas dengan orang lain, melainkan dikarenakan hubungan dengan suaminya.
”Jika suami suka jajan (seks bebas, red) maka dapat dipastikan ibu akan tertular,” jelasnya.
Menanggapi pernyataan di atas, salah satu Ibu rumah tangga Ninik mengaku dirinya menyambut gembira adanya pelayanan ANC di Puskesmas. Banyak keuntungan yang akan diperoleh jika ibu hamil mendapatkan pemeriksaan ANC.
”Minimal pelayanan ANC akan memberikan kesehatan bagi anak agar tidak tertular HIV/AIDS jika penanganannya tepat,” ucap ibu daerah Bubutan Surabaya ini. [dna]

Tags: