Krisna Yekti: Delapan Anak Meninggal Akibat DB

Krisna Yekti [Hartono/Bhirawa]

Kabupaten Blitar, Bhirawa
Sebanyak delapan (8) anak di Kabupaten Blitar tahun ini dinyatakan telah meninggal akibat terjangkit Demam Berdarah (DB).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Krisna Yekti mengatakan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, hingga akhir September 2019 ada delapan anak yang meninggal dunia akibat terjangkit DB
“Namun delapan anak itu meninggal dunia saat puncaknya demam berdarah, yakni periode bulan Januari sampai Maret kemarin,” kata Krisna Yekti, Rabu (23/10).
Lanjut Krisna Yekti, untuk jumlah total hingga akhir September 2019 ini warga Kabupaten Blitar yang terjangkit DB sebanyak 634 penderita, dimana ada delapan anak yang telah meninggal dunia dengan usia antara 5 – 15 tahun.
“Untuk itu kami juga telah menghimbau agar pemberantasan jentik nyamuk diperluas, mengingat musim penghujan diprediksi mulai turun bulan depan. Sehingga potensi terjadinya kasus demam berdarah bisa ditekan semaksimal mungkin,” jelasnya.
Selain itu pihaknya juga telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat secara langsung maupun melalui berbagai kegiatan, dimana dengan harapan pemahaman masyarakat terhadap perkembangan nyamuk yang mengakibatkan DB bisa berkurang secara maksimal.
“Kesadaran mandiri baik lingkungan keluarga atau lingkungan sekitar untuk berperilaku hidup bersih inilah yang bisa membantu mengurangi DB yang sangat kami harapkan, sehingga bisa mengurangi secara maksimal,” terangnya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Abdul Munib, SIP juga berharap Pemkab Blitar dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar bisa melakukan lebih banyak tindakan antispasi dengan melakukan foging atau meningkatkan intensitas sosialisasi kepada masyarakat tingkat bawah.
“Untuk itu Dinas Kesehatan memang harus lebih banyak melakukan tindakan teknis seperti rutin Foging lokasi banyak terserang DB serta memperbanyak intensitas sosialisasi sampai tingkat masyarakat Desa, Dusun hingga RW atau RT,” pungkasnya.
Sementara perlu diketahui berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar untuk jumlah penderita demam berdarah tahun 2015 sebanyak 356 orang, kemudian 2016 turun menjadi 308 orang, tahun 2017 turun lagi menjadi 84 orang. Selanjutnya pada tahun 2018 naik tajam mencapai 534 kasus, dan tahun ini hingga akhir September sudah mencapai 634 kasus. [htn]

Tags: