Kunjungan Samsat Menurun, Penerimaan Pajak Tetap Sehat

Kepala Bapenda Jatim Boedi Prijo Soeprajitno memeriksa protokol pencegahan Covid 19 pada layanan di Samsat.

(Optimalkan Layanan Non Tunai, Cegah Penularan Covid-19)
Pemprov Jatim, Bhirawa
Berbagai upaya dilakukan untuk menjaga pelayanan publik tetap berjalan di tengah ancaman pandemik Covid-19. Seperti halnya di seluruh layanan pembayaran pajak kendaraan yang tetap dibuka baik melalui Kantor Bersama (KB) Samsat, Samsat drive thrue maupun Samsat Keliling (Samling).
Kepala Badan Pendapatan daerah (Bapenda) Jatim Boedi Prijo Soeprajitno mengaku, seluruh layanan tetap dibuka seperti biasa, meski terjadi penurunan kunjungan wajib pajak yang melakukan pembayaran hingga 20 persen. Kendati demikian, penerimaan pajak kendaraan sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jatim terbesar dipastikan tetap ‘sehat’. Artinya, dari target yang ditetapkan untuk triwulan I telah berhasil dipenuhi.
“Kewajiban kami sesuai AKP (Anggaran Kas Penerimaan) sebesar 15 persen. Tetapi kita berhasil melampaui target itu hingga lebih dari 20 persen,” tutur Boedi Prijo didampingi Kabid Pajak Bapenda Jatim Purnomosidi, Selasa (17/3).
Boedi merinci, penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) hingga 17 Maret pukul 15.00 telah mencapai Rp1,3 triliun atau 20,12 persen target. Sedangkan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) telah mencapai Rp 845,18 miliar atau 22,51 persen. “Secara kumulatif dari tujuh sektor pajak yang kita kelola memang masih 17,2 persen atau Rp2,61 triliun. Tetapi itu karena ada satu item pajak, yaitu pajak rokok yang belum masuk perhitungan,” tutur Boedi.
Boedi menjelaskan,terdapat SOP khusus terhadap pelayanan di KB Samsat, Samling maupun Samsat Drive Thrue. Di antaranya ialah upaya desinfektanisasi sebelum jam layanan dibuka, pemeriksaan pengunjung dan petugas menggunakan thermal gun dan penambahan fasilitas wastafel cuci tangan. “Kami juga menyiapkan hand sanitizer di tiap-tiap loket pembayaran serta masker bagi petugas dan pengunjung,” ungkap Boedi.
Kendati terjadi penurunan, Boedi optimis penerimaan tetap akan optimal. Sebab, Bapenda Jatim juga telah meluncurkan layanan berbasis non tunai serta pembayaran melalui Payment Point Online Bank (PPOB). “Dengan pembayaran secara non tunai baik melalui e-samsat maupun Payment Point Online Bank (PPOB) , kita berupaya mengantisipasi penularan virus atau bakteri lewat peredaran uang. Tidak perlu sterilisasi apalagi harus membakar uang dengan oven supaya steril,” ungkap Boedi.
Dijelaskan Boedi, layanan non tunai merupakan salah satu inovasi KB Samsat Jatim untuk memudahkan pembayaran pajak. Bentuknya, wajib pajak dapat melakukan pemindahbukuan melalui bank, transfer bank, atau Electric Data Capture (EDC). Layanan non tunai selama ini sudah digunakan untuk mendukung transaksi yang dilakukan oleh wajib pajak khusus seperti dealer/ main dealer dengan nilai pembayarannya yang besar. “Inovasi ini sudah dimanfaatkan masyarakat banyak. Pada 2019 lalu, transaksi dari layanan non tunai mencapai Rp 4 triliun. Karena itu kami berharap inovasi ini dimanfaatkan lebih banyak masyarakat ditengah merebaknya wabah corona,” ungkap Boedi.
Selain e-samsat, wajib pajak juga dapat memanfaatkan pembayaran melalui berbagai alternatif. Di antaranya mini market, dompet digital maupun fasilitas pembayaran di online shop. “Layanan ini sudah bisa dimanfaatkan meski baru memasuki tahap ujicoba. Kita berharap mengurangi transaksi yang selama ini bentuknya orang ketemu orang menjadi orang ketemu mesin atau aplikasi,” tutur Boedi.
Lebih lanjut Boedi menjelaskan, selain layanan non tunai, KB Samsat Jatim juga melakukan standar operasional prosedur (SOP) pada semua unit pelayanan. Boedi merinci, di KB Samsat telah dilengkapi fasilitas tambahan berupa wastafel dan hand sanitizer. Selain itu, pelayanan juga dilengkapi dengan thermal gun untuk memastikan suhu tubuh pengunjung. “Di Samsat keliling juga kita sediakan hand sanitizer untuk wajib pajak sebelum melakukan transaksi dengan petugas,” lanjut Boedi. SOP ini, lanjut dia, berlaku untuk seluruh KB Samsat dan Samsat keliling di Jatim. “Kita sudah kordinasi, agar semua Samsat di daerah juga melaksanakan SOP mulai hari ini (kemarin),” pungkas Boedi. [tam]

Tags: