KUR UMKM Makin Dipermudah, Pemerintah Targetkan Rp129 Triliun

Penandatanganan akad kredit dilakukan oleh perwakilan petani, disaksikan oleh Kepala OJK Malang Sugiarto Kasmuri, Anggota Komisi XI DPR Ri andreas Edy Susetyo, Rabu (4/3)

Kota Malang, Bhirawa
Kredit Usaha Rakyat, (KUR) bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), makin dipermudah. Ini untuk mendorong UMKM semakin maju dan menjadi penopang bagi pertumbuhan ekonomi.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang,  pada acara Matching Bussiness Pembiayaan KUR di Desa Jambuer Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang, Rabu 4/3 kemarin, memantau langsung pemberian KUR kepada para petani dan peternak di kawasan tersebut.  
Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri, mengutarakan, melalui kegiatan ini diharapkan para petani semakin berkesempatan meningkatkan produktivitas pertaniannya dengan akses modal. Terutama, para petani komoditas padi, jagung dan kedelai (Pajale).
Akses permodalan ini, langsung mempertemukan petani dengan perbankan penyedia KUR. Model ini diharapkan  menjadi salah satu program percepatan  kredit untuk modal produksi lebih maksimal.
“Setidaknya ada empat bank BUMN besar yang siap menyalurkan program KUR. OJK  juga harus memastikan penyaluran KUR ini bisa benar-benar terlaksana dan tepat sasaran,”tukasnya.
Menurut Sugiato, program matching business ini menyasar tiga kluster, yakni kelompok pertanian/perkebunan, perikanan, dan peternakan. 
Sementara itu, anggota Komisi XI DPR RI, Andreas Eddy Susetyo, menyampaikan bahwa KUR di tahun 2020 ini, disiapkan oleh pemerintah sebesar Rp 129 Trilyun. Salah satunya dilewatkan BNI 46.
Menurut Andreas, akses keuangan bagi pelaku UMKM ini, diberikan secara maksimal, unyuk mendorong pertumbuhan ekonomi di masyarakat. Bahkan pada tahun2024 nanti pemerintah menyiapkan KUR Rp. 300 Trilyun.
“Kalau persoalan permodalan sudah tidak ada masalah. Karena peluangnya sangat besar. Saat ini yang dibutuhkan adalah pendampingan. Makanya selain menyiapkan akses permodalan juga diperlukan pendampingan,”kata Andreas.
Apalagi khusus di Malang ini, jumlah UMKM mencapai 6000 lebih. Ini tentunya merupakan peluang besar untuk dikembangkan dan menjadi salah satu icon Malang.
“Kita ingin ada salah satu icon UMKM pertanian yang terintegarasi dengan sektor perikanan dan sektor lainnya. Di Malang peluangnya sangat terbuka apalagi banyak perguruan tinggi,”tuturnya.
Sementara itu, Kepala BNI Kanwil Malang Debby Lolita Indriani, mengungkapkan, setidaknya Rp 2,6 triliun KUR disiapkan selama 2020 untuk modal produksi, termasuk di dalamnya kepada sektor pertanian.
Menurutnya,  pembiayan KUR di BNI proporsinya diantaranya untuk pertanian, perdagangan dan sektor pariwisata. Selama dua bulan ini saja KUR sudah terserap melampaui 127 persen. [mut]

Tags: