Lagi, Pemkot Madiun Dapat Penghargaan SPIP Level 3 Dari BPKP

Wali Kota Madiun, H. Maidi menerima SPIP dari Deputi Kepala Bidang Pengawasan Penyelenggara Keuangan Daerah BPKP Jawa Timur, Didik Krisdiyanto yang disaksikan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Senin (20/1). [diskominfo/bhirawa]

Kota Madiun, Bhirawa
Setelah mendapat penghargaan terkait Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Kota Madiun meraih penghargaan lagi terkait kedewasaan dalam penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Surabaya, Senin (20/1). Penghargaan dari Deputi Kepala Bidang Pengawasan Penyelenggara Keuangan Daerah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Timur, Didik Krisdiyanto diterima langsung Wali Kota Madiun H. Maidi.
“Penghargaan dari BPKP kategori Maturitas Penyelenggara SPIP Level 3 ini, wajib menjadi pelecut semangat untuk lebih baik lagi kedepannya. Artinya, keuangan dan pembangunan di kota kita sudah terbuka dan baik. Ini harus ditingkatkan,” kata Wali Kota H. Maidi usai menerima penghargaan SPIP di Grahadi Surabaya Senin (20/1).
Dikatakan oleh Wali Kota Maidi, penghargaan diatas, bukan karena keberhasilan perseorangan. Tetapi, hasil kerja bersama. Penghargaan tidak akan diraih jika keuangan dan pembangunan di Pemerintah Kota Madiun terindikasi tidak baik biarpun hanya dalam satu dua Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Karenanya, butuh keseriusan semua aparatur daerah dalam menjalankan keuangan dan pembangunan.Hal itu penting agar pembangunan semakin berkualitas di Kota Madiun.
”Sering saya tekankan kepada aparatur untuk tidak main-main dalam pembangunan. Siapa yang mengawali tidak baik akan langsung ditindak lebih dulu. Entah itu aparatur daerah maupun masyarakat,” tegasnya.
Karena itu, Wali Kota berharap penghargaan memberikan suntikan semangat untuk lebih baik lagi.Wali Kota tak ingin penghargaan menjadikan aparatur cepat berpuas diri. Hal itu bisa menjadi boomerang ke depan. Wali Kota mengaku akan terus memelototi penggunaan anggaran dan pembangunan di Kota Madiun agar tepat sasaran dan segera termanfaatkan masyarakat.
”Kualitas harus menjadi prioritas. Rekanan yang bermain-main proyek hingga menyebabkan kualitasnya jelek tidak ada ampun,”pungkasnya. [dar]

Tags: