Lahan Tambak di Kabupaten Sidoarjo Makin Menyusut

Bahruni Aryawan. [alikus/bhirawa]

(Tahun 2029 Akan Tinggal 1000 Hektar)

Sidoarjo, Bhirawa
Sedikit demi sedikit, luasan lahan tambak di wilayah Kab Sidoarjo saat ini terus menyusut. Sehingga dari total 1500 ha lahan tambak yang ada, nanti pada tahun 2029 akan hanya tinggal sisa 1000 ha saja.
Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kab Sidoarjo, Ir Bahruni Aryawan, mengatakan tambak-tambak di Kab Sidoarjo itu saat ini banyak beralih fungsi menjadi kawasan perumahan.
“Seperti tambak yang ada di sekitar kawasan Bandara Juanda di Kec Sedati. Beberapa penyebab lahan tambak itu dijual oleh pemiliknya, diantaranya persoalan sampah yang mengganggu aliran air ke tambak. Dan sulitnya mendapatkan air untuk mengairi tambak,” komentar Bahruni, belum lama ini.
Selain tambak di wilayah Kec Sedati yang mulai banyak beralih fungsi, juga tambak di wilayah Kec Waru. Sementara tambak yang berada di wilayah kecamatan lain dianggap masih eksis.
Meski saat ini sudah mulai banyak lahan tambak di wilayah Sidoarjo yang beralih fungsi karena dijual, namun kata Bahruni, diatas kertas masih saja tercatat luasan tambak di Kab Sidoarjo seluas 15000 ha.
Menurut Bahruni, tidak tercukupinya air tawar dan air laut untuk budidaya ikan di lahan tambak, akan bisa mengakibatkan produksi ikan tidak maksimal.
Dirinya memaparkan, bila air tawar dan air laut tercukupi di dalam tambak, maka menurut teknis panen ikan akan bisa sampai empat bulan. Namun apabila air tawar dan air laut tidak tercukupi, maka panen ikan akan molor menjadi sampai 6 bulan bahkan bisa lebih.
“Di tambak itu peliharaan utama adalah ikan bandeng. Udang hanyalah peliharaan sampingan saja,” katanya. (kus).

Tags: