Langka, PMI Data Pendonor Rhesus Negatif

Surabaya, Bhirawa
Sedikitnya pemilik rhesus negatif di Jawa Timur khususnya Surabaya membuat Unit Donor Darah PMI Kota Surabaya pertama kalinya mendata kesediaan pendonor darah rhesus negatif apabila suatu saat nanti dibutuhkan.
“Di Asia pemilik rhesus negatif sangat sedikit dibandingkan dengan orang selain Asia yang memang lebih mendominasi rhesus negatif. Di Indonesia khususnya Jawa Timur hanya memiliki sekitar 500 orang yang siap menjadi pendonor darah rhesus negatif,” ungkap Kepala Humas UTDC PMI Kota Surabaya- Agung Trijutanto, saat Silaturahmi Donor Darah Sukarela Rhesus Negatif di Gedung Serbaguna UDD PMI Kota Surabaya, Minggu (9/3).
Silaturhami kemarin dihadiri sekitar 100 orang pemilik rhesus negatif dari Jawa Timur. Mereka  menyambut positif acara tersebut mengingat keberadaan rhesus negatif yang langka. Sehingga dengan digelarnya acara tersebut selain PMI bisa mendata juga antar pemilik rhesus negatif terjalin komunikasi.
Menurut Agung, rhesus negatif ini paling susah dicari bahkan di Surabaya saja hanya sekitar 200 orang yang memiliki itu. Untuk itu silaturahmi yang pertama kali digelar ini agar bisa bermanfaat yang mungkin sekarang belum dibutuhkan akan tetapi suatu saat ada yang membutuhkan mereka siap kapan pun dihubungi untuk mendonorkan rhesus negatifnya.
“Acara seperti ini akan sering kami gelar secara berkala baik melaui sosialisasi maupun seminar serta tentang manfaat dari rhesus negatif, sebab masih banyak orang yang memiliki rhesus negatif masih tidak tahu apa manfaat maupun yang harus dilakukan, untuk itu nantinya akan kami arahkan agar rhesus yang dimilikinya bisa bermanfaat bagi orang yang membutuhkan,” pungkasnya.
Bahkan setelah acara selesai banyak pemilik rhesus negatif yang ingin melakukan donor darah hari itu juga. “Bukannya kami menghalagi niat mereka untuk mendonor tapi untuk saat ini masih belum dibutuhkan karena belum adanya permintaan, takutnya nanti malah mubadzir karena terlalu lama disimpan,” ujarnya.
Sedangkan pemilik rhesus negatif saat ini juga mulai banyak ditemukan pada anak-anak karena dari orang tua yang memiliki rhesus positif tidak menjamin anak juga memiliki rhesus positif sebab rhesus negatif bisa dari faktor nenek moyang ataupun leluhurnya yang dulu pernah menikah dengan warga selain Asia.  [riq]

Tags: