Langkah Gegas Bupati Fadeli Berbuah Prestasi

26-gub-sidakProduksi padi hingga mencapai 967.497 ton gabah kering giling (GKG) di tahun 2013, ternyata membuat Lamongan semakin mengukuhkan diri sebagai lumbung pangan nasional. Pertanian juga masih mendominasi perekonomian Lamongan dengan prosentase mencapai 39,89 persen dari total nilai Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar Rp7,584 triliun di tahun 2013, atau yang tumbuh 6,85 persen dibanding tahun 2012.
Berkaca dari besarnya prosentase perekonomian masyarakat Lamongan di bidang pertanian, sehingga  bidang ini mendapat perhatian lebih, maka kesejahteraan sebagian besar masyarakat Lamongan otomatis terangkat.
“Bidang pertanian akan terus didorong sehingga bisa memberi kesejahteraan bagi petani dan menarik bagi generasi sekarang. Terutama dengan penggunaan teknologi pertanian, ” ucap Bupati Fadeli dalam satu kesempatan.
Fokus pada perekonomian kerakyatan ini, diterjemahkan melalui upaya nyata pada program Gerakan Membangun Ekonomi Masyarakat Lamongan Berbasis Pedesaan (Gemerlap).
Dengan Gemerlap, berarti semakin banyak program bantuan kepada petani, petambak, peternak, nelayan dan koperasi serta pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Lewat program ini telah disalurkan bantuan 2.129 unit hand traktor dan 6.062 unit pompa air sebagai bagian upaya modernisasi pertanian bersama 27 unit mesin panen multi guna.
Di tahun 2011 dilaksanakan pengadaan kambing sebanyak 2.200 ekor di 11 desa di 3 kecamatan. Yakni di Kecamatan Ngimbang, Mantup dan Sambeng.
Kemudian di tahun 2013 program pengembangan agribisnis peternakan kambing menambah bantuan 110 ekor. Sementara di tahun 2014 ini, akan diberikan bantuan sebanyak 512 ekor, di 14 desa yang berada di 13 kecamatan.
Pada pengembangan agribisnis peternak ayam ras petelur dilaksanakan di Desa Kedungkumpul/Sukorame dan Desa Puter/Kembangbahu sebanyak masing-masing 10.000 ekor di tahun 2013. Pada tahun 2014 ini bakal diberikan bantuan sebanyak 10.000 ekor ayam ras petelur di 6 desa.
Sedangkan untuk budidaya itik dikembangkan melalui pola intensif dan konvensional. Bantuan sebanyak 20.000 ekor di tahun 2011 di 8 desa yang berada di Turi dan Kalitengah telah diberikan. Selanjutnya di tahun 2012 diberikan hibah kepada kelompok ternak pembudidaya itik sebanyak 10.000 ekor di Kecamatan Turi.
Inovasi pemberdayaan peternak itik ini berbuah penghargaan tingkat nasional kepada ibu-ibu peternak itik di Kelompok Sumber Rejeki Desa Tawangrejo Kecamatan Turi. Yakni sebagai pemenang pertama kelompok peternak itik dalam lomba kelompok peternak dan petugas berprestasi tingkat nasional. Serta menerima penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara dan Ketahan Pangan tahun 2012 dari Presiden RI.
Sementara Bupati Fadeli dianugerahi penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN) kategori pembina ketahanan pangan oleh Wakil Presiden RI Boediono pada 29 Novermber 2013 lalu di Istana Wapres.
Selain itu, untuk menjaga ketahanan pangan dan memberi nilai lebih pada produksi pertanian, saat ini sudah berdiri 233 lumbung pangan dengan 33 unit diantaranya adalah lumbung pangan modern.
Di tahun 2014 ini Bupati Fadeli juga mulai melaksanakan akselerasi program 1 desa 1 lumbung pangan. Termasuk rencana revitalisasi lumbung pangan dengan memberikan unit kelengkapan berupa RMU (rice milling unit/alat penggilingan).

Pro Usaha Kecil
Di sisi lain, kebijakan Bupati Fadeli menggratiskan biaya retrebusi untuk pembuatan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) gratis di Lamongan berimbas pada naiknya usaha skala kecil. Tahun lalu, prosentase Usaha Mikro dan Kecil (UMK) terhadap Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) mencapai 97,27 persen.
Hasilnya, Bupati Lamongan Fadeli meraih Satya Lencana Pembangunan dari Presiden RI karena dinilai berhasil mengembangkan koperasi dan UMKM.
Di tahun 2013 jumlah UMK tercatat sebanyak 48.795 unit dan jumlah UMKM sebanyak 50.112 unit.  Jumlah tersebut naik dari tahun 2012, yakni UMK sebanyak 47.011 unit dari jumlah keseluruhan UMKM sebanyak 48.183 unit.
Produksi dari UMKM juga mendominasi kenaikan 124 persen atas nilai ekspor Lamongan. Pada tahun 2012, nilai ekspor tercatat sebesar Rp. 42.375.000.000 dan di tahun 2013 naik menjadi Rp. 76.473.933.160. Melonjaknya nilai ekspor ini juga ditunjang produk hasil ikan laut. Sementara produksi ikan Lamongan yang mencapai 112.384 ton adalah yang terbesar di Jawa Timur.
Untuk meningkatkan skill dan daya saing pekerja dari Lamongan, tahun ini dipastikan dibangun Balai Latihan Kerja (BLK) yang representatif. Anggaran sebesar Rp 15,3 miliar sudah disiapkan untuk pembangunan BLK. Bukan hanya gedung utama dan bengkel pelatihan, BLK yang bakal dibangun dua lantai itu juga dilengkapi fasilitas gedung asrama tersendiri.

Pro Investasi
Sekkab Lamongan, Yuhronur Efendi menyebut investasi sangat penting bagi pembangunan di Lamongan. Karena dari investasi yang masuk akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi di Lamongan.
“Ketika investasi masuk, tentu akan terbuka lapangan pekerjaan baru dan mengungkit pertumbuhan ekonomi Lamongan. Tumbuhnya ekonomi ini tentu akan berimbas pada kesejahteraan masyarakat Lamongan, ” urai dia.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Suryo Bambang Sulistyo menyebut Lamongan Lamongan memang sangat berpotensi sebagai jujugan investasi.
“Saya melihat Lamongan selama ini telah berkembang dan layak sebagai tujuan investasi, ” ucap Suryo Bambang Sulistyo saat di Lamongan Shorebase LS, Minggu (12/1), juga melihat kondisi infrastruktur di Lamongan dari hasil pengamatannya sendiri sudah layak untuk mendukung datangnya investasi baru.
“Lamongan, dari kacamata Kadin sangat prospektif dan layak sebagai tujuan investasi, ” imbuh Suryo Bambang Sulistyo. Secara kongkrit, lanjut Suryo Bambang Sulistyo, dalam waktu dekat KADIN akan membawa sejumlah pengusaha nasional untuk melakukan gathering investasi di Lamongan.
Untuk menarik investor datang ke Lamongan, pemerintah daerah berkomitmen untuk melakukan penguatan kelembagaan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) untuk melakukan layanan terpadu satu pintu. Kemudian memfasilitasi para investor dengan perbaikan infrastruktur, kemudahan pembebasan lahan dan penyediaan SDM yang berkualitas.
Data Badan Penanaman Modal dan perijinan (BPMP) Lamongan menunjukkan, ada tren peningkatan nilai investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN). Yakni dari Rp128.336.257.800 di tahun 2012, naik menjadi Rp146.385.279.500 selama tahun 2013.
Terkait pelayanan di PTSP tersebut, Bupati Fadeli menerima penghargaan sebagai penyelenggara PTSP bidang (Penanaman Modal) kabupaten/kota terbaik di Indonesia dari Wakil Presiden RI Boediono, di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa 19 November 2013

Dijepit Kondisi, Lahirlah Inovasi
Sumber Daya Alam (SDA) Lamongan memang melimpah. Namun juga menyimpan potensi terjadinya banjir tahunan. Sebab kondisi topografi Kota Soto ini seperti baskom yang akan menjadi penampung air di kala hujan.
Namun kondisi tersebut bukannya membuat menyerah dan pasrah. Terlebih Bupati Fadeli terlahir di kawasan Bengawan Jero yang dulu kerap menjadi langganan banjir.
Kini kawasan ini sudah tidak pernah lagi terkena banjir tahunan. karena saat ini sudah terpasang pompa air penyedot air yang bisa dengan cepat membuang air ke arah laut.
“Untuk jangka panjang, tidak hanya air berlebih saat banjir yang akan dibuang. Namun saat kemarau, kami berharap bisa mengalirkan air dari Sungai Bengawan Solo untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Lamongan dengan membangun dan mengeruk embung-embung penampung air di desa-desa, ” ujarnya.
Sebanyak tujuh unit pompa banjir berkapasitas total 4.000 liter perdetik sudah setiap saat saat siap digunakan. Terdiri dari dua unit pompa air berkapasitas masing-masing 250 liter perdetik, 3 unit berkapasitas masing-masing 500 liter perdetik dan 2 unit lainnya berkapasitas masing-masing 1000 liter perdetik.
Bupati Fadeli percaya, pendidikan adalah jalan untuk mewujudkan kesejahteraan. “Kemajuan sebuah bangsa terletak pada pendidikan dan para generasi bangsa itu sendiri,” kata Ki Hadjar Dewantara suatu kali.
Salah satu upaya yang dilakukannya dengan memberi kesempatan bagi semua siswa Lamongan, terutama mereka yang tidak mampu untuk bisa mengenyam pendidikan yang lebih tinggi melalui pemberian beasiswa bagi mahasiswa dari keluarga tidak mampu.
Dana sebesar Rp 4,9 miliar telah disiapkan untuk Program Beasiswa tidak mampu untuk SMA sederajat. Sedangkan bagi mahasiswa tidak mampu, telah siap anggaran sebesar Rp 3,5 miliar sehingga mereka masih bisa memiliki kesempatan menggapai cita-cita dan merubah nasib.
Saat ini sebanyak 679 mahasiswa di perguruan tinggi negeri dan 400 mahasiswa di perguruan tinggi swasta di biayai dengan program ini.
Untuk menunjang akselerasi pembangunan itu, bidang infrastruktur juga mendapat porsi lebih. Perbaikan jalan di Lamongan tahun ini menyerap anggaran hingga Rp 122,4 milliar. Perbaikan itu mencakup jalan kabupaten, poros strategis, poros desa, termasuk jenis jalan baru yakni jalan poros potensial.
Dari 346.732 km jalan kabupaten, saat ini 90,59 persen sudah berkondisi baik dan akan tuntas di tahun ini juga. Untuk jalan poros strategis yang sepanjang 168,80 km, 78,69 persen diantaranya berkondisi baik dan akan menjadi 95 persen di tahun 2014. Sedangkan 762.340 km jalan poros desa, sudah 89,92 persen berkondisi baik. [yit]

Tags: