Lebih Dekat dengan Komunitas Robinhood Jalan Pantura

Iwenk Lametan, Koordinator Komunitas Pemuda Robinhood saat mendekati orang gila untuk diberi nasi bungkus di sepanjang jalan pantura Situbondo. [sawawi]

Berciri Khas ‘Bercadar’, Intens Memburu Orang Gila untuk Diberi Nasi Bungkus
Kab Situbondo, Bhirawa
Di Situbondo kini ada wadah baru bernama komunitas pemuda bernama Robinhood. Wadah para anak muda ini tampil nyeleneh tapi punya program kerja yang tulus dan ikhlas. Yakni beramal kepada sejumlah orang gila yang berkeliaran di sepanjang jalan pantura Situbondo. Komunitas ini setiap hari berkeliling di sepanjang jalan pantura Situbondo hanya untuk membagikan nasi bungkus bagi para orang gila. Kegiatan sosial ini dilakukan tak ada maksud lain melainkan murni untuk saling berbagi kasih kepada sesama meski orang gila.
Saat itu disekitar Jalan Raya Asembagus dan Banyuputih, terdapat sejumlah pengendara motor tampil dengan dandanan cukup misterius. Dengan wajah tertutup masker (bercadar) mereka mulai memburu para orang gila yang berseliweran di pinggir jalan raya. Selanjutnya, para penderita gangguan jiwa itu lantas didekati dan diberi nasi bungkus. Wadah ini sudah cukup lama didirikan dan semua misinya hanya demi kemanusiaan saja.
Berbeda dengan hari-hari sebelumnya, mendung yang biasanya bertebaran di langit Kota Asembagus, kemarin tidak tampak dan justru sebaliknya matahari terlihat cukup cerah. Di jalan raya pantura Asembagus ini sejumlah pengendara tampak lalu lalang dengan kesibukannya masing-masing. Namun di sebelah jalan ada pemandangan tidak seperti biasanya, tepat di Jalan Raya Kecamatan Asembagus, Kamis (13/12). Ada sekitar lima orang pengendara motor dengan wajah ditutup kain melintas dengan kecepatan tinggi. “Kami hampir setiap hari aktif turun ke jalan pantura hanya untuk memberikan nasi bungkus,” kata Iwenk Lamutan, pimpinan komunitas Robinhood.
Kata Iwenk Lamutan, saat ia turun ke jalan raya tidak sendirian tetapi bersama sejumlah temannya yang memiliki visi kemanusiaan yang sama. Menurut Iwenk, di tangan mereka ini terdapat puluhan nasi bungkus dikendaraannya. Setiap melihat orgil di pinggir jalan, mereka langsung berhenti dan seketika memberikan satu bungkus nasi dengan menu sederhana. “Meski diserahkan tanpa reaksi kami bersama teman teman ikut senang bisa berbagi dengan mereka (orgil, red),” aku Iwenk Lamutan.
Disisi lain, Syahrul Ramadhana, warga asal Desa/Kecamatan Asembagus mengaku cukup sering melihat kegiatan para pemuda misterius yang berada dalam komunitas pemuda Robinhood tersebut. Namun beberapa bulan sebelumnya lama tidak muncul dan baru kali ini muncul kembali. “Sepertinya kegiatan mereka sempat fakum sebelumnya. Soalnya cukup lama tidak terlihat lalu lalang mencari orang gila. Baru hari ini muncul kembali berburu keberadaan orang gila,” beber Syahrul.
Masih kata Syahrul, dirinya pertama kali melihat kegiatan para pemuda ‘bercadar’ itu mulai dua tahun belakangan ini. Kata Syahul, wadah nyeleneh itu sudah cukup lama melakukan aksi sosial di sekitar Jalan Raya Asembagus. Mereka sepertinya memang tidak ingin dikenali. Sebab begitu memberi nasi, mereka langsung menghilang tanpa menyapa warga sekitarnya. “Kumpulan anak muda yang penuh jiwa sosial ini patut untuk ditiru. Meski bercadar mereka ternyata punya misi yang mulia,” bebernya.
Sementara itu, Irwan, warga Desa Asembagus lainnya mengaku mengenal terhadap koordinator para pemuda bermotor tersebut. Namun kata Irwan, untuk para anggotanya Irwan mengaku tidak kenal. Untuk koordinatornya aku Irwan, memang teman akrab dan sudah lama saling mengenal. Namanya Iwenk Lametan. Dia memang tidak pernah mau berkomentar ketika ditanya mengenai kegiatannya. Karena berbeda dari aksi sosial lainnya dan condong misterius. “Setahu saya, Iwenk memberi nama perkumpulannya itu sebagai Komunitas Robinhood,” ucapnya.
Irwan menambahkan, dirinya kerap kali mengikuti kendaraan Iwenk dan kawan-kawannya saat sedang membagi-bagikan nasi bungkus kepada orang gila. Irwan kembali mengakui dirinya tahu mereka tidak hanya membagi-bagikan nasi di Asembagus saja melainkan sampai ke Kecamatan Banyuputih,” jelas Irwan.
Masih kata Irwan, banyak pengalaman dan pemandangan unik saat komunitas pemuda Robinhood ini membagikan nasi kepada orang gila. Tak sedikit ada yang menolak dan sebagian tampak sangat kegirangan. Bahkan di Banyuputih, urai Irwan, banyak orang gila yang tak hanya diberi nasi bungkus saja tetapi juga diberi baju layak pakai. “Ternyata mereka juga mau untuk mengganti bajunya yang sudah rusak dengan baju layak pakai,” pungkasnya. [sawawi]

Tags: