Lengkapi Sarana Kesehatan, Ponpes Bumi Sholawat Siap Sambut 2.100 Santrinya

Para petugas sedang mempersiapkan tempat cuci tangan bagi para santri yang akan kembali ke Ponpes Bumi Sholawat. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Terkait persiapan menuju New Normal, Pondok Pesantren (Ponpes) Bumi Sholawat Sidoarjo terus berbenah mempersiapkan sarana dan prasarana untuk menyambut kehadiraan/kembalinya para santri-santri setelah mereka dipulangkan kerumah masing-masing akibat adanya pandemi virus Covid-19.
Ponpes Bumi Sholawat yang terletak di Desa Lebo Sidoarjo sudah mempersiapkan sangat matang untuk menyambut kembalinya 2.100 santri mulai tanggal 24 dan 25 Juni 2020.
“Selain mempersiapkan menuju New Normal sebagai Pesantren Tangguh. Ponpes Bumi Sholawat juga telah mempersiapkan sebagai pilot project New Normal di lingkungan Pondok Pesantren,” terang Guntur sebagai petugas pengawal publikasi kembalinya para santri, Selasa (23/6) kemarin.
Ia tegaskan, diantara persiapan yang sudah kami lakukan adalah pemasangan instalasi cuci tangan di titik-titik strategis sekolah dan seluruh asrama. Pemasangan wadah hand sanitizer di depan setiap kelas dan kamar. Juga melakukan penyemprotan desenfektan, yang bekerja sama dengan PMI Kabupaten Sidoarjo.
“Disamping itu juga, melakukan penataan tempat ibadah sesuai aturan physical distancing. Juga penataan ruang kelas sekolah yang sesuai aturan physical distancing,” katanya.
Jadi, bukan hanya para santri yang kami persiapkan sesuai dengan SOP Protokol Kesehatan, tetapi para ustaz/zah, guru dan karyawan juga harus menerapkan standar protokol kesehatan.
“Memakai masker, faceshield, sedia hand sanitizer pribadi, rutin cuci tangan dan tetap menerapkan physical distancing secara ketat,” ujar Guntur.
Di sisi lain, sebelum kembali ke Ponpes, para santri juga harus melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing selama minimal 14 hari. Menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Termasuk juga rajin berolahraga secara teratur, istirahat cukup dan konsumsi makanan bergizi tinggi.
“Bersamaan dengan hal tersebut, santri bisa kembali ke pesantren dengan syarat membawa beberapa surat keterangan yang jelas,” katanya.
Lanjutnya, diantaranya mereka harus membawa Surat Keterangan RT/RW yang menerangkan bahwa santri bersangkutan telah melakukan karantina mandiri di rumah selama 14 hari sebelum tanggal kembali ke pesantren.
“Surat Keterangan Kesehatan dari Dokter Pribadi/Umum. Semua pihak mengencangkan ikat koordinasi. Dari mulai Yayasan, Asrama, Sekolah, Santri, Walisantri, serta masyarakat sekitar pondok,” pungkas Guntur. [ach]

Tags: