Libatkan Maskot Persebaya, Smekdor Edukasi Siswa Terapkan Protokol Kesehatan

Maskot Persebaya Jojo dan Zoro dilibatkan dalam proses pembuatan video edukasi penerapan protokol kesehatan di lingkungan sekolah.

Surabaya, Bhirawa
Cara unik dilakukan SMK dr Soetomo (Smekdor) mengedukasi siswanya untuk menerapkan protokol kesehatan. Libatkan maskot Persebaya, Jojo dan Zoro, edukasi tersebut dikemas melalui video yang dibuat oleh siswa yang tergabung dalam Multimedia Smekdor (Mms) Production.
Kepala Smekdor, Juliantono Hadi mengungkapkan video ini dibuat sebagai bentuk sosialisasi pada orang tua dan siswa agar mengetahui penerapan protokol kesehatan di sekolah saat pembelajaran tatap muka diperbolehkan.
“Kami juga menggandeng Jojo dan Zoro karena mereka ini ikon Surabaya dan sosok yang cukup dikenal di kalangan siswa,” ungkapnya, Sabtu (29/8).
Jojo berperan sebagai orang tua siswa Smekdor yang memastikan anaknya menaati protokol kesehatan selama di sekolah. Sementara Zoro berperan sebagai siswa bandel yang kerap mengabaikan protokol kesehatan.
“Jadi ceritanya berawal dari anaknya Jojo yang jenuh dengan pembelajaran daring, dan diantar Jojo buat ke sekolah. Di Sekolah ada Zoro yang bandel mengabaikan protokol kesehatan,suka nongkrong tanpa pakai masker dan tidak jaga jarak,”paparnya.
Tidak hanya memotivasi, video ini juga menunjukkan kalau ada yang melanggar protokol seperti Zoro maka akan diberi sanksi oleh pihak sekolah.
“Jadi penerapan protokol kesehatan sampai jumlah siswa yang hadir tiap kelas hanya 25 persen menjadi simulasi kami,” jelasnya.
Pembina Mms Production, Adi Linggo Jiwo Kasmiran menambahkan dalam proses pembuatannya, setidaknya ada 20 siswa yang menjadi talent. Sementara proses produksi dikerjakan oleh 15 siswa.
“Tiga hari proses pengambilan gambar, awalnya mau dibuat dua hari tetapi karena sekolah juga menyiapkan meja satuan sebagai upaya jaga jarak di kelas. Meja yang baru dibeli ini datangnya hari ketiga, baru kami selesai proses pengambilan gambar,” kata dia.
Adi mengaku tidak kesulitan mengarahkan siswa dalam membuat video ini. Pasalnya para siswa sudah paham akan protokol kesehatan.
Selain itu, hanya sedikit siswa yang terlibat juga mempercepat pengambilan gambar. [ina]

Tags: