Lima Gunung Api di Jatim Status Waspada

6-FOTO OPEN hil-0805-gunung bromo saat mengeluarkan asap putih1Pemprov, Bhirawa
Perkembangan aktivitas Gunungapi di Jatim selama bulan Maret menyimpulkan lima gunungapi di Jatim dalam status waspada yakni Gunungapi Bromo, Kelud, Ijen, Raung dan Semeru. Sedangkan Gunungapi Lamongan dan Arjuno dalam status aktif normal.
Selama Maret Gunungapi Bromo tercatat kegempaan tektonik jauh terjadi 13 kali, tektonik lokal 2 kali, vulkanik A 4 kali, vulkanik B 3 kali dan gempa tremor tidak terjadi. Sementara dari hasil visual, cuaca umumnya terang atau mendung dan mendung berkabut kadang disertai hujan gerimis, suhu udara berkisar 10-22 derajat celcius.
“Sedangkan asap kawah/sulfatara terlihat putih tipis dengan takanan lemah dan tinggi asap mencapai 50 meter dari puncak kawah,” kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Prov Jatim, Ir Dewi J Putriatni MSc, Minggu (25/5).
Di pos pengamat juga tercium bau belerang ringan-sedang. Pada 9 Maret pukul 20.42 sempat terjadi satu kali getaran terasa dengan skala MM I-III. Terkait dengan kejadian tersebut, direkomendasikan bagi masyarakat  di sekitar gunung, baik pengunjung, wisatawan maupun pendaki tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif Gunung Bromo.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk gunungapi Semeru, dari hasil catatan kegempaan telah terjadi letusan sebanyak 1.019 kali, hembusan terjadi  177 kali, guguran 9 kali, vulkanik dalam 5 kali, tektonik jauh 26 kali, tremor harmonik 24 kali. Sedangkan vulkanik dangkal dan tektonik tidak terjadi.
Terkait di Gunungapi Raung, lanjut  Dewi, pada bulan Maret terjadi kegempaan tektonik jauh sebanyak 234 kali, gempa tremor 22 kali, tektonik lokal 7 kali,vulkanik B 11 kali. Sedangkan gempa vulkanik A dan hembusan tidak terjadi.
Sementara untuk hasil kegempaan Gunungapi Ijen telah tercatat terjadi tektonik jauh 82 kali, tektonik lokal 2 kali, vulkanik A 10 kali, vulkanik B 122 kali, gempa longsoran 6 kali, tremor 3 kali, hembusan 42 kali dan gempa tremor terekam menerus ddengan amplitudo 0,5-6 mm.
Sedangkan hasil kegempaan gunungapi Kelud telah terjadi tektonik jauh 180 kali, tektonik lokal 17 kali, vulkanik A 76 kali, vulkanik B 155 kali, gempa Low frekuensi 16 kali,hembusan 39 kali. Pada 16 Maret pukul 16.29-16.54 terjadi gempa tremor dengan amplitude 0,5-1,5 mm.
Dikatakannya, gunungapi Kelud masih terjadi letusan sekunder di sekitar lembah sungai yang berhulu. Pada tanggal 10,19 dan 30 Maret dilakukan pengamatan langsung di puncak gunung dan bau belerang tercium sedang, agak perih di mata.
Sebagian sumbat lava teramati di bagian selatan dalam lobang kawah dan genangan air di dalam lobang kawah sudah mulai ada.
Dikatakan Dewi, dari data kegempaan aktivitas gunung Kelud cenderung mengalami penurunan setelah erupsi pada 13 Pebruari lalu. Namun, hasil pengamatan langsung di sekitar puncak masih ada tempat-tempat yang menyimpan material yang masih panas.
Terkait dengan status kegiatan gunung tersebut, disarankan kepada masyarakat di sekitar gunung tidak diperbolehkan mendekati kawah yang ada di puncak dan tetap meningkatan kewaspadaan.
Sementara berkaitan dengan kepariwisataan di kawasan gunung berapi tersebut, Kepala Disbudpar Jatim, Dr H Jarianto MSi masih menunggu kabar dari BMKG jika memang diperlukan kewaspadaan bagi para wisatawan maupun masyarakat sekitar objek wisata. “Wisatawan dan masyarakat harus tetap waspada dan menaati jika ada imbauan yang dikeluarkan pemerintah,” katanya. [rac]

Kondisi Lima Gunung Api di Jatim
Gunungapi Bromo
–  Kegempaan tektonik jauh terjadi 13 kali
–  Tektonik lokal 2 kali
–  Vulkanik A 4 kali
–  Vulkanik B 3 kali

Semeru
–  Kegempaan telah terjadi letusan 1.019 kali
–  Hembusan  177 kali
–  Guguran 9 kali
–  Vulkanik dalam 5 kali
–  Tektonik jauh 26 kali
–  Tremor harmonik 24 kali

Gunungapi Raung
–  Kegempaan tektonik jauh sebanyak 234 kali
–  Gempa tremor 22 kali
–  Tektonik lokal 7 kali
–  Vulkanik B 11 kali

Gunungapi Ijen
–  Tektonik jauh 82 kali
–  Tektonik lokal 2 kali
–  Vulkanik A 10 kali
–  Vulkanik B 122 kali
–  Gempa longsoran 6 kali
–  Tremor 3 kali
–  Hembusan 42 kali
–  Gempa tremor terekam menerus dengan amplitudo 0,5-6 mm.   
 
Gunungapi Kelud
–  Tektonik jauh 180 kali
–  Tektonik lokal 17 kali
–  Vulkanik A 76 kali
–  Vulkanik B 155 kali
–  Gempa Low frekuensi 16 kali
–  Hembusan 39 kali

Tags: