Lima Guru Positif Covid-19 Harus Isolasi Mandiri 10 Hari

dr Kasil Rohmad

Tulungagung, Bhirawa
Dua lembaga SMA di Kabupaten Tulungagung gagal menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Kegagalan ini akibat empat guru di sekolah ini terpapar Virus Corona atau Covid 19.
Jubir Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rohmad, Minggu (20/9), mengakui jika ada temuan guru SMA positif Covid 19. ”Mereka saat ini harus isolasi mandiri selama 10 hari,” ujarnya.
Temuan guru yang positif Covid 19 itu, menurut Kasil, tidak serta merta akan mempengaruhi kegiatan PTM di sekolah lain. Apalagi sekolah ini belum melakukan PTM.
“Karena sekolah mau buka PTM kemudian guru – gurunya dilakukan Rapid Test dan sebagian ada yang hasilnya reaktif. Dan ternyata setelah dilakukan swab ditemukan ada yang positif,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung ini, saat ini Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid 19 Tulungagung terus melakukan pemeriksaan berkala terhadap instansi negeri yang melakukan kegiatan new normal. Termasuk juga sekolah-sekolah yang melakukan PTM.
“Kami melakukan pemeriksaan di instansi pemerintah dulu. Untuk yang sekolah menunggu giliran,” terangnya.
Sebelumnya, Wajubir Satgas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Tulungagung, Galih Nusantoro, dalam rilisnya mengungkapkan telah dilaporkan adanya lima guru SMA yang terkonfirmasi positif Covid 19. Ia menjelaskan, temuannya itu setelah pihak sekolah melakukan rapid test bagi semua gurunya di Puskesmas sebagai syarat awal dalam memulai PTM.
“Sebanyak 86 orang tenaga pendidik dilakukan pemeriksaan rapid test pada tanggal 15 September lalu. Hasilnya, tujuh di antaranya reaktif. Kemudian ketujuh orang itu ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab, hasilnya empat orang di antaranya dinyatakan positif,” paparnya.
Sedang guru yang satu lagi juga terkonfirmasi positif Covid 19 tatkala sekolahnya akan melakukan PTM. ”Petugas melakukan pemeriksaan terhadap 74 orang. Beberapa diantaranya reaktif dan ketika di swab satu orang positif,” terangnya.
Dengan adanya guru yang terkonfirmasi positif Covid 19 itu, lanjut Galih, untuk kegiatan PTM di sekolah tersebut kemudian ditunda. Selain itu, Tim Gugus Tugas juga telah melakukan rapid test terhadap 174 orang yang mengikuti acara perpisahan salah satu lembaga SMK. Hasilnya, delapan di antaranya reaktif. ”Kedelapan orang yang reaktif saat ini sedang menjalani karantina di Rusunawa IAIN dan menunggu pemeriksaan swab,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wilayah Tulungagung dan Trenggalek, Solikin, ketika dikonfirmasi menyatakan yang positif Covid 19 harus melakukan isolasi. ”Jika memang ada yg positif harus isolasi mandiri dan kami serahkan Tim Gugus Tugas dan sekolah itu diadakan rapid test,” paparnya. [wed]

Tags: