Lima SMA Kawasan Kekurangan Siswa

3-daftar-sekolah-kekurangan-siswaDindik Surabaya, Bhirawa
Peluang masuk ke sejumlah SMA kawasan di Surabaya kembali akan terbuka setelah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur sekolah kawasan berakhir pada 28 Juni lalu. Ini terjadi lantaran masih ada lima SMA kawasan yang belum dapat memenuhi pagu alias kekurangan siswa.
Kelima SMA kawasan tersebut antara lain, SMAN 3, SMAN 13, SMAN 19, SMAN 20 dan SMAN 21. Jumlah ini meningkat dari tahun lalu yang hanya tiga sekolah, yaitu SMAN 3, SMAN 19 dan SMAN 20.
Menurut hasil seleksi PPDB jalur kawasan yang telah diumumkan Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya Rabu (2/7) kemarin, total masih ada 940 kursi belum terisi di lima sekolah tersebut. Itu dapat dilihat dari selisih pagu yang tersedia dengan jumlah siswa diterima di masing-masing sekolah.
Di SMAN 3, tersedia pagu sebanyak 357 kursi namun yang diterima hanya 59 siswa. Sementara di SMAN 13 pagu sebanyak 320 kursi hanya terisi 221 siswa, SMAN 19 pagu sebanyak 356 kursi terisi 73 siswa, SMAN 20 pagu sebanyak 323 kursi terisi 100 siswa dan di SMAN 21 pagu sebanyak 288 kursi hanya diisi 244 siswa.
Kepala SMAN 13 Surabaya Suyatno mengakui untuk pertama kali sekolahnya kekurangan siswa. Menurut dia, rendahnya peminat di sekolah tersebut lantaran dalam PPDB jalur sekolah kawasan siswa hanya dibatasi dengan dua pilihan saja. Bahkan siswa juga bisa mendaftar di satu sekolah saja.  “Kalau dulu kan pilihannya tiga. Jadi peluangnya lebih besar,” tutur Suyatno.
Mengetahui di sekolahnya kekurangan murid, Suyatno sempat kaget. Sebab, jika dilihat dari jumlah pendaftar yang masuk ke sekolah tersebut terdapat 162 siswa untuk pilihan pertama dan 350 pendaftar sebagai pilihan kedua. Jika dijumlahkan keduanya, semestinya sudah dapat memenuhi pagu yang tersedia.
“Awalnya sempat mengira pagu akan terpenuhi, tapi kenyataannya masih banyak yang kosong. Berarti, siswa yang mendaftar sebagai pilihan kedua sudah banyak diterima di pilihan pertama. Kan otomatis SMAN 13 sebagai pilihan kedua gugur,” tutur dia.
Sementara untuk 162 siswa yang menjadikan SMAN 13 sebagai pilihan pertama, diakui Suyatno tidak ada satu pun yang tidak lolos. Hal senada juga diungkapkan Kepala SMAN 3 Surabaya Nuri Maria. Di sekolahnya, siswa yang diterima turun dibanding tahun lalu sebanyak 77 siswa menjadi 59 siswa pada tahun ini. Di sekolah tersebut, sedikitnya ada 103 pendaftar yang hampir seluruhnya merupakan pilihan kedua.
Menurut dia, hal yang menyebabkan sepinya pendaftar itu lantaran akses untuk menuju sekolah yang sulit. Di samping kecenderungan pendaftar yang masih terpusat di beberapa sekolah saja. Dia mengatakan, jika sebaran pendaftar itu dipublikasikan, bisa jadi pendaftar yang masuk akan lebih banyak.  “Mungkin siswa ini juga masih menunggu PPDB jalur reguler. Kami optimistis bisa memenuhi pagu setelah ikut dalam jalur reguler ini,” tutur dia.
Sementara itu, Kepala Dindik Surabaya Ikhsan menyadari jumlah SMA kawasan yang masih kekurangan siswa bertambah dari tahun lalu. Secara umum, ini diakibatkan karena jumlah pendaftar jalur kawasan yang minim. Sementara dari pendaftar yang ada, kecenderungan memilih sekolah-sekolah di pusat kota masih tinggi sehingga terjadi penumpukan pendaftar.  “Padahal kita selalu berharap calon peserta didik itu memilih sekolah kawasan sesuai dengan domisilinya,” tutur dia.
Di samping itu, Ikhsan mengakui adanya peningkatan tren masuk SMK yang mulai menggeser SMA. Ikhsan juga mengakui jika penumpukan ini bisa jadi karena sebaran pendaftar yang sengaja tidak dibuka Dindik Surabaya. Dia beralasan, kalau sebaran dibuka, maka siswa akan memilih sekolah berdasarkan kekosongan bukan berdasar domisili.  “Kami ingin siswa itu memilih sesuai keinginannya dan domisili. Jadi mekanisme semacam ini akan tetap kami pertahankan,” pungkas dia.
Dalam pengumuman tersebut, sempat terjadi perubahan jadwal lebih cepat dari yang direncanakan. Pada jadwal semula tertera Rabu pukul 23.59, tetapi Selasa kemarin pukul 12.00 hasil seleksi sudah diumumkan. “Memang sengaja kami percepat. Sebab, hasilnya memang sudah selesai lebih awal,” ujarnya.
Ketua PPDB Surabaya Yusuf Masruh menambahkan, untuk memenuhi sisa kursi yang ada, pendaftaran akan kembali di buka pada PPDB jalur umum yang akan dimulai Kamis (3/7) hari ini. Melalui jalur ini, pendaftar hanya bersaing dengan menggunakan nilai Ujian Nasional (UN) tanpa ada lagi Tes Potensi Akademik (TPA). Sementara bagi yang telah diterima di jalur kawasan, kesempatan untuk daftar ulang mulai hari ini dan Jumat (4/7) esok.  “Kalau ada yang tidak daftar ulang, maka mekanisme pemenuhan pagu akan dilakukan satu kali,” tutur dia. [tam]

Rate this article!
Tags: