LP Ma’arif Sidoarjo Terapkan Program Two In One

Kepala MTs Muslimat NU Pucang Sidoarjo sedang memaparkan materinya. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Dimasa transisi menuju penerapan new normal. Pimpinan Cabang Lembaga Pendidikan (PC LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama Sidoarjo akan menerapkan Program Two In One, model pembelajaran ini akan diterapkan pada 13 Juli 2020 mendatang, dengan skenario dua hari masuk sekolah, sehari di rumah, sehari Daring atau bentuk pembelajaran menggunakan shif pagi dan shif siang.
“Namun metode ini dikembalikan kepada sekolah masing – masing, dan dalam penerapannya tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah diatur pemerintah,” tutur Ketua PC LP Ma’arif NU Sidoarjo, Misbahuddin, usai membuka Loka Karya KKMM (Kelompok Kerja Kepala MTs Ma’arif) PC LP Ma’arif NU Sidoarjo, Rabu (10/6) kemarin.
Misbahuddin menjelaskan, dalam menyambut transisi new normal ini, LP Ma’arif Sidoarjo melalui KKMM Sidoarjo melakukan sharing bersama antar kepala MTs se Kabupaten Sidoarjo. Berkoordinasi bersama dalam loka karya yang bertemakan Menjadikan Madrasah Yang Siap Menjalankan Regulasi Kemendikbud dan Kemenag.
“Jadi, sharing bersama ini merupakan upaya mempersiapkan pembelaran ajaran baru tahun 2020-2021, menuju ajaran madrasah yang lebih baik dimasa transisi new normal. Salah satunya melalui loka karya bersama seperti sekarang ini untuk menjadikan madrasah yang unggul baik kualitas maupun kuantitas,” tutur Misbahuddin.
Misbahuddin mengaku sudah merancang sejak dini dalam menuju regulasi Kemendikbud dan Kemenag pada masa transisi new normal, yakni menerapkan skenario diantaranya dua hari masuk sekolah, sehari di rumah, sehari Daring atau bentuk pembelajaran menggunakan shif pagi dan shif siang.
Sedangkan Ketua KKMM, M Syafulloh Asyari, mengaku juga akan menerapkan pembelajaran Daring dan Luring, karena dinilai sangat efesien dan paling efektif hingga akhir ajaran. ”Kini ada 11 MTs dan SMP dibawa nungan LP Ma’arif NU Sidoarjo yang telah melakukan desiminasi. Sedangkan 50 MTs dan SMP di lingkungan LP Ma’arif Sidoarjo belum bergabung dalam desiminasi, sehingga perlu menginstrumenkan terlebih dahulu sebelum menjadi bahan ajar di sekolah.
Sementara itu, Kepala MTs Muslimat NU Pucang Sidoarjo, Syamsuhari mengatakan, dari sharing bersama ini, diharapkan paling tidak desiminasi yang sudah diawali LP Ma’arif Sidoarjo dan akan meningkatkan kuliatas. Baik di MTs maupun SMP di bawah naungan LP Ma’arif Sidoarjo. [ach]

Tags: