Mahasiswa Berperan Penting Tingkatkan Produk Lokal

7-FOTO OPEN cyn-9-9-Foto Gus Ipul (kiri) saat bersama Ketua Muhamadiya Din Samsyudin (kanan)Kab Malang, Bhirawa
Jawa Timur (Jatim) dalam menghadapi berdagangan bebas, yakni  Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) dan Asean Economic Community (AEC), pada 2015 mendatang. Diharapkan, tidak hanya masyarakat yang memiliki usaha saja, bersaing kualitas terkait produk usaha lokal dengan produk import.
Tapi, kata Wakil Gubernur Jatim H Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Senin (8/9), disela-sela kunjungan kerja di Universitas Muhamadiyah Malang (UMM), Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, bahwa dalam perdagangan bebas nantinya tidak hanya pemerintah daerah saja, memacu dalam meningkatkan kualitas prodak lokal.
“Namun, mahasiswa juga harus memiliki peran dalam membantu meningkatkan kualitas  produk lokal agar bisa bersaing dengan produk import. Sebab, lanjut dia, mahasiswa akan menjadi tumpuan harapan masa depan bangsa, karena mereka juga harus menyiapkan diri untuk menyongsong generasi emas,” ujarnya.
Dan saat ini, lanjut Gus Ipul, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim telah menyiapkan langkah guna menghadapi APEC dan AEC pada 2015 nanti. Langkah tersebut, diantaranya  memperbaiki kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), dan perbaikan kualitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal ini kita lakukan agar UMKM mampu bersaing dengan produk buatan luar negeri. Dan kualitas produk UMKM harus diperkuat, sehingga agar tidak kalah dengan produk import.
Menurutnya, perbaikan kualitas produk itu harus bisa dilakukan yaitu dengan peningkatan standarisasi barang yang masuk ke pelabuhan. “Dan kami akan berkoordinasi dengan semua pihak untuk bisa menyeleksi barang-barang yang masuk agar sesuai dengan standar internasional, ini butuh perhatian khusus,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu,  Gus Ipul juga menyinggung soal Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Jatim yang akan bekerja ke luar negeri, harus memiliki keahlian khusus (skill). Sehingga mereka sebelum berangkat sebagai TKI, mereka sudah harus memiliki sertifikat khusus. Hal itu kita harapkan, jika mereka kembali pulang ke daerahnya, akan mampu bersaing dengan tenaga kerja asing yang bekerja di wilayah Jatim.
“Selain berkaitan dengan kualitas kentrampilan yang dimiliki, maka pengiriman TKI akan dilakukan secara berkala. Jatim dalam mengirim TKI hanya dibidang formal. Karen ini untuk menjaga keamanan tenaga kerja yang bersangkutan. Sehingga nantinya TKI tidak boleh dibidang informal,” tandasnya. [cyn]

Keterangan Foto : Wagub Jatim H Saifullah Yusuf (kiri) saat bersama Ketua PP Muhamadiyah Din Syamsudin (kanan) ketika kunjungan kerja di UMM. [cyn/bhirawa]

Tags: