Mahasiswa Undik Latih Motorik Anak Lewat Busy Book

Maharani Sabilillah Ainnayah menunjukkan isi busy book yang bisa digunakan oleh orangtua dalam melatih gerakan motorik anak usia 3 hingga 6 tahun.

Surabaya, Bhirawa
Mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Dinamika (Undik) membuat sebuah busy book bertema Aku Bisa Mandiri. Buku yang diperuntukkan untuk melatih gerakan motorik anak usia 3 hingga 6 tahun ini berisi beragam aktifitas yang bisa dipraktekkan dengan menggunakan metode Montessori Practical Life.
Buku Karya Maharani Sabilillah Ainnayah, ini menyertakan dua karakter di dalamnya dan diberi nama Zara dan Tara agar lebih menarik. Menurut Bella-sapaan akrabnya, ide awal pembuatan busy book ini kebanyakan memang melihat dari lingkungan sekitar dan saya juga punya keponakan di usia sekitar 3-6 tahun itu masih sering bermain gadget.
Lebih lanjut, Bella menjelaskan, paparan gadget dan terlebih hadirnya smart TV di lingkungan anak-anak usia dini saat ini menimbulkan dampak yang kurang baik. Anak di usia 3 hingga 5 tahun seharusnya butuh banyak stimuli tapi buku seperti ini masih belum banyak di pasaran.
Penerapan metode Montessori Practical Life di dalam busy book karyanya ini, Bella mengajak anak-anak usia 3 hingga 6 tahun untuk lebih atraktif. Tak hanya itu, peran pendampingan orangtua juga sangat dibutuhkan.
“Dalam busy book ini beberapa hal yang diajarkan adalah memilih dan menempelkan baju, menempelkan jenis – jenis makanan sesuai dengan instruksi yang tertulis, mengancingkan dan meresletingkan pakaian dan membuat tali pada sepatu,” kata Bella menjelaskan ide awalnya.
Busy book yang ia rancang selama dua bulan ini sedang dalam proses pengajuan Hak Paten.
“Semoga karya – karya anak bangsa ini bisa dihargai, karena meskipun saya mahasiswa tapi saya bisa menciptakan sebuah karya yang berguna di masyarakat,” harap Bella.
Tidak hanya itu, dalam kesempatan ini Bella juga berpesan kepada teman – temannya untuk selalu melihat peluang dari lingkungan sekitar yang ada agar terus belajar dan mengembangkan ide – ide yang dimiliki.
Meskipun konten dalam busy book ‘Aku Bisa Mandiri’ masih terbatas pada kegiatan sehari – hari, respon positif disampaikan Siswo Martono selaku dosen pembimbing. Siswo mengatakan, banyak orang tua yang berharap anaknya lebih cepat untuk memahami aktivitas yang dilakukan untuk dirinya sendiri secara mandiri.
“Inovasi yang dibuat oleh Maharani Sabillilah ini menjawab keresahan para orang tua akan tumbuh kembang anak-anak usia 3 sampai 6 tahun,” tutur Siswo.
Siswo berharap, agar para mahasiswa tidak hanya mengembangkan kreativitas dan inovasinya sebatas pada penyelesaian tugas – tugas kuliah saja. ”Namun lebih dikembangkan dengan mencari solusi terhadap permasalah-permasalahan yang ada di sekitar,” tandas Siswo. [ina]

Tags: