Mall di Malang Bakal Reduksi Penggunaan Listrik

Malang, Bhirawa
Konsumsi listrik oleh mall di Kota Malang cukup tinggi. Malang Town Square misalnya, setiap bulannya membutuhkan tenaga mencapai 800-900 KVA, atau dengan nilai mencapai Rp 1,2 Miliar. Untuk itu, mall di Malang berencana mereduksi penggunaan listrik demi penghematan energi.
Suwanto, Manajer Operasional Matos mengatakan, dari total penggunaan energi listrik, 60 persennya berasal dari penggunaan mesin pendingin atau chiller. Di Matos sendiri menggunakan dua mesin pendingin. “Kita akan melakukan penggantian mesin pendingin dengan kebutuhan daya yang lebih rendah. Sehingga bisa melakukan penghematan,” kata Suwanto pada wartawan, Senin (24/3/2014).
Selain mesin pendingin, penggantian mesin eskalator dan lift juga perlu dilakukan dalam rangka penghematan energi. Sebab semakin lama mesin, maka kebutuhan daya listriknya juga akan semakin besar. “Idealnya, pergantian dilakukan setiap lima tahun sekali,” tuturnya.
Selain pergantian mesin pendingin dan eskalator, Matos juga bakal melakukan penggantian lampu. Jika selama ini lampu yang digunakan membutuhkan tenaga 36 volt ampere, nantinya akan diganti yang dayanya sebesar 14 VA. “Saat ini kami sudah uji coba di lantai 1, ke depan untuk lantai dua dan tiga akan diganti juga. Nilai investasi penggantian lampu membutuhkan dana sekitar Rp 2 Miliar,” papar Suwanto.
Terkait program Earth Hour yang diperingati tiap 29 April, Matos sendiri juga akan turut berpartisipasi dengan mematikan lampu di halaman mall serta mematikan satu chiller atau mesin pendingin. “Keikutsertaan kami dalam program Earth Hour untuk menunjukkan bahwa mall juga peduli lingkungan. Meski hanya satu jam mematikan lampu dan pendingin, tetapi penghematannya cukup besar,” tandasnya. [mut]

Tags: