Manfaatkan Teknologi, Disparpora Gelar Virtual Show

Tampak tetap mematuhi protokol kesehatan salah satu penampilan yang disajikan dalam acara Virtual Show, yang di gelar Disparpora Bondowoso. [ihsan kholil]

Bondowoso, Bhirawa
Di era adaptasi kebiasaan baru, dengan memanfaatkan optimalisasi teknologi, Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Bondowoso memiliki cara tersendiri untuk tetap menyajikan event musik yang biasa digelar untuk masyarakat.
Yakni dengan cara konser musik secara digital, Disparpora Bondowoso menggelar virtual show di halaman kantor setempat pada, Jumat malam (24/7) untuk pertama kalinya. Yang dihadiri Sekretaris Daerah, Syaifullah dan tampak sekitar 10 orang pengunjung.
Dalam pertunjukan secara digital itu, diisi para pegiat seni yang berasal Bumi Ki Ronggo sendiri. Diantaranya Orkes Gambus Az Zahidah, C19 Project Band, Sultan Arkana dan Cak Pas dan Kang Kotip. Yang mana mereka menyajikan hiburan musik gambus, musik akustik, dan band pop.
Plt Kepala Disparpora, Dra Retno Wulandari MM mengatakan, pagelaran event pertunjukan yang bertajuk Bondowoso Virtual Show ini, bertujuan untuk mengajak kelompok seni atau pegiat musik di Kabupaten Bondowoso untuk tetap produktif dengan mamatuhi protokol kesehatan yang telah ditentukan.
“Dengan cara live digit performance agar masyarakat terhibur menyaksikan konser musik dan terobati rindunya akan event musik. Dengan tetap menerapkan physical distancing menyaksikan sambil bersantai bersama keluarga dari rumah atau dimana saja memanfaatkan optimalisasi tekonologi ini,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) H Syaifullah SE MSi menerangkan, konser virtual ini hanya bisa disaksikan di media sosial Facebook, Instagram resmi Disparpora, serta di beberapa chanel yang masuk dalam komunitas youtubers Disparpora. Selain itu juga tayang di salah satu telivisi lokal.
“Semuanya yang hadir dipastikan tetap taat terhadap protokol kesehatan. Semua penampil mengenakan face shield, maupun masker. Tanpa penonton langsung, hanya crew televisi, dan penampil. ”Semuanya taat protokol kesehatan. Wajib cuci tangan juga, pakai masker, dan jaga jarak,” urainya.
Sekda pun menerangkan, jika pihaknya sengaja menyelenggarakan kegiatan ini, sebagai upaya menampung kreativitas, dan keterampilan musik generasi muda. Karena, sebelum era adaptasi kebiasaan baru aktivitas berlatih musik, dan kesenian pun jarang dilaksanakan. Hal ini tujuannya pun ntuk menghindari kerumunan.
“Saya berharap kegiatan seperti ini pun bisa merambat ke tingkat desa dan kecamatan. Tapi ingat, tanpa penonton, virtual semua dengan menerapkan protokol kesehatan,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, Kepala Bidang (Kabid) Kepariwisataan, Disparpora, Arif Setyo Raharjo SST Par MSi menjelaskan, melalui virtual show ini pihaknya ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat. Yakni, di adaptasi kebiasaan baru ini ada cara baru menikmati dan menyuguhkan penampilan seni dengan cara pemanfatan digitalisasi.
“Saat ini tak perlu on the spot, tapi bisa tunggu di rumah, stay di rumah dengan keluarga kita bisa menimati performance art di rumah,” ungkapnya.
Arif menambahkan, jika pihaknya ingin mengajak pelaku seni untuk tetap produktif di masa pandemi dengan optimalisasi tekonologi, dan tetap menerapkan protokol kesehatan. ”Kita memungkinkan untuk itu (digelar di Desa dan Kecamatan) , karena kita ada tusi untuk pembinaan kelompok seni di kecamatan, kita juga ada pentas lokal yang bisa menyentuh itu, kita juga di seksi SDM ada pembinaan untuk pelaku seni. Kita koordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa,” pungkasnya. [san]

Tags: