Mantan Teroris Poso dan Simpatisan ISIS Ikut Upacara Kemerdekaan di Polres Lamongan

Mantan teroris yang tergabung di Yayasan Lingkar Perdamaian saat mengikuti upacara kemerdekaan di Mapolres Lamongan. [Alimun Hakim]

Lamongan, Bhirawa
Lebih dari 30 orang mantan teroris dan simpatisan Jamaah Islamiyah (JI) dan anggota ISIS, mengikuti upacara peringatan HUT Ke-75 RI. Uniknya upacara peringatan 17 Agustus tahun ini tidak dilaksanakan di Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, melainkan diperingatinya di halaman Mapolres Lamongan, Senin (17/8).
Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian Ali Fauzi mengungkapkan, tujuan menggelar upacara 17 Agustus di Polres Lamongan untuk menunjukkan ke masyarakat luas, jika polisi dan mantan kombatan bisa kembali hidup berdampingan dimana dahulunya polisi menjadi musuh terbesar bagi para terorisme. “Ini perwujudan, jika kami ingin menyatuh meninggalkan masa lalu dimana dahulunya kita anggap polisi sebagai lawan sekarang poliisi menjadi kawan,” kata Ali.
Mantan teroris sekaligus adik kandung Amrozi, pelaku Bom Bali 1 ini juga menyampaikan banyak terimakasih terhadap institusi polri dan BNPT yang sudah banyak meluangkan waktu memberikan bimbingan kepada para terorisme. Sehingga para mantan teroris ini sudah tidak lagi kembali ke jalan yang salah. “Insyaallah dengan datangnya mereka mengikuti upacara HUT Ke-75 RI di Polres Lamongan kami jamin mereka tidak akan kembali ke masa lalunya,” tegasnya.
Dalam upacara peringatan HUT Ke-75 RI, lanjut Ali yang menjadi petugas pengibar bendera merah putih dan pembacaan teks Undang-undang 45 seluruhnya adalah mantan teroris. “Pesan saya bagi teroris yang lain yang belum rujuk ke ibu pertiwi, ayolah gabung tinggalkan jalan kalian yang salah itu, dan semua aparat kepolisian, TNI dan lainnya mereka bukan lawan kita tapi saudara. Mari kita semua kembali,” harapnya.
Sementara itu, Kapolres Lamongan AKBP Harun mengapresiasi seluruh mantan teroris yang tergabung dalam YLP. Upacara peringatan 17 Agustus yang diperingati di Mapolres Lamongan menunjukkan bahwa sifat nasionalisme patriotisme eks teroris sudah menyatuh dalam Bangsa Indonesia. “Tidak bisa dipungkiri lagi mereka begitu mencintai NKRI tentunya kita bangga sekali,” katanya. [aha]

Tags: