Mantan Wartawan

Rizani Usman
Penampilannya seperti pengusaha, apalagi pekerjaan yang ditekuni saat  ini berkutat dengan finansial, tidak ada yang menyangka  kalau Kakanwil IV Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Rizani Usman  adalah mantan wartawan.
Bapak 2 orang putera kelahiran Bangka Blitung ini, sebelum mengabdi di BPJS memang merintis karier sebagai wartawan sejumlah media. Mulai Kompas Grup, Pelita, setelah itu melanglang buana ke dunia pertelevisian seperti TPI, Indosiar dan RCTI. Di salah satu televisi swasta itu, dia  harus hengkang karena sekantor dengan istrinya  di bagian eksekutif produser.
Sejak 2002 itulah, Rizani mulai mengabdikan dirinya  di PT Jamsostek yang kini berubah menjadi BPJS. Berkarier di perusahaan pelat merah, Rizani benar-benar merintis dari bawah, yakni sebagai Kepala Urusan ( Kaur). Apalagi dunia kerjanya amat beda dengan pekerjaan dia sebelumnya.
Seiring prestasi yang dilakukan, kariernya pun terus naik. Dari Kaur, kemudian meningkat sebagai Kacab di Jakarta selama 8 tahun hingga akhirnya ia bisa menduduki posisi Kakanwil IV seperti saat ini.  Karenanya Rizani sangat bersyukur kepada Allh SWT yang telah mempercayakan amanat tersebut ke pundaknya. Sebagai rasa syukurnya Rizani berjanji untuk menjalankan amanat tersebut sebaik mungkin.
Begitu pindah ke Jatim, dia mulai merasakan ada yang beda. “Beda DKI Jakarta dengan Jatim. Jatim masyarakatnya lebih dinamis, itu yang saya suka,” katanya.
Warga Jatim, kata dia taat aturan dan antusias mengikuti BPJS. Buktinya mereka mau antre berdesakan  seperti yang terjadi di Balai Kota Surabaya belum lama ini.
“Dari 4,5 juta perusahaan yang ada di Jatim, baru 20% saja yang terpenuhi jadi kepesertaan di BJS  ketenagakerjaan. BPJS ini dibagi dua yakni ketenagakerjaan dan kesehatan. BPJS Kanwil IV ini menangani bidang ketenagakerjaan yang meliputi hari tua, kematian dan kecelakaan  kerja . Nanti pada 2015 akan ada program pensiun,” katanya.
Untuk Jatim Rizani bertekat akan bekerja lebih keras lagi. Jemput bola akan terus menerus dilakukan, bahkan inspeksi pada setiap perusahaan akan digalakkan, tentunya bekerjasama dengan instansi terkait.
“Tujuannya memberikan kesadaran pada para pengusaha untuk  memberikan perlindungan kesehatan dan keselamatan pada para karyawan dan buruh berdasar aturan yang ada,” katanya. [ma]