Masih banyak Kemacetan, Evaluasi Semua Automatic Traffic Light

Kemacetan di perempatan Purut di Kota Pasuruan, Selasa (1/1). Dinas Perhubungan Kota Pasuruan menanggapi keluhan penguna jalan kamera sensor tidak bisa mendeteksi laju kendaraan yang berjalan lambat.

Pasuruan, Bhirawa
Masih seringnya kemacetan terjadi di di sejumlah traffic light persimpangan jalan di Kota Pasuruan sering dikeluhkan pengguna jalan. Merespon keluhan tersebut Dinas Perhubungan Kota Pasuruan melakukan evaluasi operasional traffic light.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Pasuruan, Lucky Danardono menyampaikan pihaknya telah melakukan evaluasi operasional Automatic Traffic Light dan telah menemukan penyebab masih terjadinya kemacetan .
Menurutnya penyebab persimpangan jalan yang kerap bermasalah dikarenakan sistem pengaturan traffic light yang dilengkapi kamera sensor tidak bisa mendeteksi laju kendaraan yang berjalan lambat.
“Saat menyala hijau, ada jeda waktu 5-10 detik yang mendeteksi pergerakan kendaraan. Tapi, jeda waktu itu sensor ini tak bisa mendeteksi kendaraan besar dan berat yang saat start berjalan lambat. Imbasnya lampu hijau langsung berganti menjadi merah,” ujar Lucky Danardono, Selasa (1/1).
Karenanya, ia akan terus mengevaluasi dan memantau kinerja automatic traffic light tersebut. Evaluasi akan melibatkan petugas Satlantas Polres Pasuruan Kota untuk mengatur sistem pengaturan arus lalu lintas.
“Kami akan mengevaluasi secara menyeluruh dari ruang kontrol di kantor Dishub. Supaya automatic traffic light bisa bekerja maksimal,” papar Lucky Danardono.
Sekadar diketahui, para pengguna jalan yang melewati Kota Pasuruan, mengeluhkan kemacetan yang terjadi di sejumlah traffic light persimpangan jalan di Kota Pasuruan. Antrean kendaraan besar dan berat mengular hingga sepanjang 2 kilometer.
Kemacetan arus lalu lintas ini terjadi pada ruas jalan antar kota yang dilalui kendaraan besar dan berat. Padahal automatic traffic light senilai Rp 7,4 miliar baru saja terselesaikan.
Sejumlah persimpangan jalan yang kerap bermasalah diantaranya, simpang empat Krampyangan, Purut, Kebonagung, Veteran hingga lainnya.
“Awalnya di perempatan Krampyangan tidak macet, tapi begitu alat traffic light diganti yang baru malah menimbulkan kemacetan luar biasa hingga 2 kilometer. Pihak yang berwenang harus tanggap dengan hal ini,” kata Halim, warga Blandongan Kota Pasuruan. [hil]

Tags: