Masyarakat Makin Abai, FISIP UB Gelar FGD Formula Pemberitaan Efektif Pandemi Covid-19

Kota Malang, Bhirawa.
Covid 19, masih merajalela, belum juga ada tanda-tanda selesai. Jumlah penderita terus bertambah.  Masyarakat semakin abai masa new normal dianggab sudah normal, mereka beraktifitas banyak yang tak lagi bermasker.  Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) Malang bersama sejumlah wartawan dan pemangku kebijakan redaksi yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya melakukan Focus Group Discussion (FGD) 
untuk menemukan formula pemberitaan yang efektif terkait pendemi COVID-19 yang meresahkan masyarakat di seluruh dunia.
 
Menurut Wakil Dekan Dua, FISIP UB, Anang Sujoko, ide membuat program Pengabdian Masyarakat ini adalah dari sikap masyarakat Indonesia yang semakin abai dengan 
pendemi COVID-19, padahal angka penderita virus semakin meningkat.

“Dengan membidik media yang memiliki peran penting untuk mempengaruhi masyarakat secara massif, FISIP UB bersama PWI dan rekan media lainnya berupaya meramu sebuah formula pemberitaan yang efektif untuk mengedukasi publik tentang COVID-19,” ujar Penanggung jawab Program di ruang sidang, Gedung  C , FISIP UB, alkhir pekan kemarin.

Anang menuturkan arah pemberitaan terkait COVID-19 di Indonesia jika dibandingkan dengan beberapa negara lainnya seperti Vietnam, Myanmar, Amerika, Italy dan 
China terlihat berbeda. Media di Indonesia diawal pendemi justru lebih banyak memberitakan para Elit Birokrasi yang saling beradu argument dalam membuat kebijakan, bahkan sempat terjadi perbedaan kebijakan antara pemerintah Pusat dan Daerah yang menimbulkan keresahan di masyarakat. 

“Kemudian dalam pemberitaan media, mereka hanya berputar pada pola 
pemberitaan update jumlah angka penderita COVID-19 yang membuat masyarakat jenuh dan abai tentang virus yang telah menelan jutaan korban jiwa diseluruh dunia tersebut,”tutur Anang.

Melalui sebuah pengamatan,  dia  melihat media di China lebih mengarah kepada unsur kehati-hatian terkait bahaya virus Corona dan angle berita yang membangkitkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah China.     
Sementara di Indonesia berita tentang menteri satu dengan yang lain memiliki pernyataan yang berbeda tentang COVID-19. Ini adalah sebuah tantangan bagi media untuk duduk bersama membicarakan model atau pola pemberitaanyang efektif sehingga berdampak positif bagi masyarakat.

Program Pengabdian Masyarakat FISIP UB dengan tema “Menggagas Kontribusi 
Asosiasi Wartawan dalam Pemberitaan Humanis pada Kasus COVID-19 di Malang” dalam bentuk FGD dan Pendidikan masyarakat melalui media tersebut melibatkan unsur media cetak,on-line, radio dan TV. 

Kemudian masing-masing media diberi kesempatakan untuk mempresentasikan format pemberitaan COVID-19 yang menjadi ciri khas medianya, frekuensi 
pemberitaan, angle berita, hingga permasalahan dalam proses peliputan berita COVID-19 dilapangan.

“Setelah FGD aka ada sebuah formula pemberitaan COVID-19 dan proses uji coba penerapan formula pemberitaan dalam waktu tertentu sesuai kesepakatan. Kemudian direncanakan aka ada kegiatan Seminar Web atau Webinar skala Nasional,”tukas pria yang mengambil program doktoral di University of South Australia itu.

Webinar itu, rencana melibatkan Dewan Pers Pusat, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan beberapa pihak lainnya. Kemudian dia berharap bisa mendapat publikasi Internasional melalui sebuah paper Jurnal Internasional.

Disisi lain,  Ketua PWI Malang Raya menuturkan bahwa pihaknya mendukung penuh kegiatan FGD tersebut dalam rangka memberikan formula pemberitaan COVID-19 yang efektif agar publik mengetahui informasi yang tepat melalui media.

Kegiatan ini memberikan nutrisi kepada para awak media untuk merekontruksi sebuah pemberitaan yang sesuai dengan karakter medianya masing-masing.

“Kita harus tau, masing- masing media memiliki karakter dan segmentasi publik masing-masing. Sehingga dengan formula ini, kita 
menjadi wacana baru untuk menyusun berita sedemikian rupa sehingga bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat,” tuturnya. (mut)

Tags: