Mendikbudristek Nadiem Makarim Kunjungi Pondok Pesantren Tebuireng Jombang

Mendikbudristek RI, Nadiem Makarim bersama dengan Bupati Mundjidah Wahab dan Gus Kikin di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Kamis sore (21/10). [arif yulianto/bhirawa].

Jombang, Bhirawa
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tekhnologi (Mendikbudristek) Republik Indonesia, Nadiem Makarim mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, Kamis sore (21/10). Di Tebuireng, Nadiem Makarim melakukan pertemuan dengan Pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin di Ndalem Kasepuhan Pesantren Tebuireng.

Setelah itu, Nadiem Makarim bersama Gus Kikin melakukan ziarah ke makam Pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari atau Mbah Hasyim. Nadiem Makarim juga melakukan tabur bunga di atas makam Mbah Hasyim serta makam Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Kompleks Makam Keluarga Pesantren Tebuireng, Jombang.

Sementara, tampak pula menyambut kedatangan Mendikbudristek, Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab.

Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab mengatakan, Menteri Nadiem Makarim berpesan kepadanya agar pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Jombang tidak dibatasi.

“Jadi kasihan kalau anak-anak ini dibatasi. Dan Insya Allah nanti Januari (2022) sudah tatap muka penuh, masuknya anak-anak,” kata Bupati Jombang.

Dikatakan Bupati Jombang, untuk capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Jombang sendiri telah mencapai 75 persen untuk dosis pertama.

“Jadi target kita Insya Allah sudah bisa Seratus persen. Alhamdulillah terus kita lakukan setiap hari walaupun hari minggu, hari libur, kita tetap ada kegiatan vaksinasi,” tambah Bupati Jombang.

Disinggung lebih lanjut apa saja faktor-faktor yang menyebabkan hari ini Kabupaten Jombang telah masuk pada level 1, Bupati Mundjidah Wahab kemudian menjelaskan bahwa pihaknya selalu melakukan sosialisasi tentang pentingnya Protokol Kesehatan (Prokes) bersama dengan tokoh agama maupun tokoh masyarakat.

“Kegiatan-kegiatan boleh, tapi dibatasi. Nikahan, resepsi, atau pengajian, tapi dibatasi, dengan Protokol Kesehatan yang ketat,” ungkap Bupati Mundjidah Wahab.

Bupati Mundjidah Wahab juga memberikan sinyal bahwa, ziarah ke makam Gus Dur juga bisa dimulai dengan pembatasan jumlah peziarah serta dengan penerapan Protokol Kesehatan yang ketat. Meski begitu, terkait poin ini, Bupati menandaskan, pihaknya masih perlu mengadakan koordinasi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jombang.

“Terutama dengan Polres, ndak bisa saya memutuskan sendiri. Karena soal pengamanan dengan TNI-Polri,” ujar Bupati Mundjidah Wahab.(rif)

Tags: