Mentan Ingin Rebut Pasar Dunia

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo saat melihat varietas ratusan mangga dan berkembang di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Grati, Kabupaten Pasuruan, Jumat (15/11). [Hilmi Husain]

Mentan Lihat Produksi Sapi dan Mangga Pasuruan
Pasuruan, Bhirawa
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo membuka acara Pekan Inovasi Mangga Nasional 2019 di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Grati, Kabupaten Pasuruan, Jumat (15/11).
Ia menyatakan mangga di Indonesia memiliki nilai jual tinggi di pasar dunia. Sehingga, akan menjadi target ekspor Indonesia. Volume produksi mangga di Indonesia saat ini mencapai 2.184.399 ton. Jumlah tersebut menjadikan Indonesia berada di urutan lima besar produsen mangga dunia.
“Banyaknya volume produksi mangga di Indonesia menjadikan komoditas yang menjanjikan untuk kebutuhan nasional dan ini bisa merebut pasar dunia,” ujar Syahrul Yasin Limpo langsung dari Kebun Percobaan Cukur Gondang, Grati, Kabupaten Pasuruan.
Dari besaran volume produksi itu, Jatim memiliki catatan produksi cukup besar. Yakni berkontribusi sebesar 75,76 persen dari total produksi mangga nasional. Pihaknya juga akan terus mengembangkan inovasi-inovasi produksi mangga nasional. Karena, mangga menjadi komoditas yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan petani.
“Saat ini yang harus kita pikirkan adalah cara memperkuat daya tahan mangga. Biasanya hanya tahan dua minggu, harus dua bulan. Ini yang dipikirkan saat ini oleh Balitbangtan,” tandas Syahrul Yasin Limpo.
Dalam kesempatan yang sama, Mantan Gubernur Sulawesi Selatan juga melaunching varietas baru mangga dan anggur andalan nasional yang berasal dari Kabupaten Pasuruan. Varietsas anggur unggulan itu dimanakan Gen Etes SP I.
Anggur Gen Etes SP I memiliki karakter yang sangat kuat. Yakni beraroma harum dan rasanya manis tanpa ada pahit. Indukan pohon anggur tersebar di 10 hektar lahan yang lokasinya berdekatan dengan Kebun Percobaan Cukurgondang. “Komoditi anggur dan mangga ini merupakan kebanggaan kita semua. Apalagi mangga, ini luar biasa, kita punya banyak varietas yang tertanam di Grati ini,” tambah Syahrul Yasin Limpo.
Di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Grati terdapat 478 varietas mangga ada dan berkembang. Ia mengharapkan agar setiap dua tahun sekali, bisa menciptakan varietas baru mangga yang berkualitas.
“Kita mempunyai mangga alpukat yang asli dari Pasuruan karena perlakuannya dan tanahnya berbeda menjadikan mangga asli Pasuruan ini tidak lagi mengupasnya. melainkan hanya dibelah jadi dua, diputar dan dimakan dengan sendok, persis ketika kita makan alpukat. Ada juga mangga garifta merah yang mirip apel, dan rasanya manis asam. Begitu juga mangga pisang, yang makannya kita kuliti seperti haknya kita makan buah pisang,” kata Syahrul Yasin Limpo.
Sementara itu suksesnya Loka Penelitian (Lolit) Sapi Potong di Grati, Kabupaten Pasuruan meningkatkan jumlah sapi setiap tahunnya di apresiasi oleh Mentan Syahrul Yasin Limpo. Bahkan, Menteri Pertanian menyatakan Kabupaten Pasuruan sebagai daerah percontohan sentra produksi sapi di Indonesia.
Menurut Syahrul Yasin Limpo, dari total 700 ekor indukan sapi di Lolit Sapi Potong terus bertambah menjadi 1.000 ekor sapi, usai dilakukan inseminasi buatan (IB). Saat ini, Lolit sapi telah memiliki populasi sapi sebanyak 1.000 ekor yang terdiri atas 550 sapi Peranakan Ongole (PO), 250 ekor sapi Madura dan 200 ekor sapi Bali.
“Karena ke depan prospeknya disini bagus dan menjanjikan, Loka Penelitian Sapi Potong di Grati akan kami uji coba di Kabupaten Pasuruan dan kami jadikan percontohan,” tandas Syahrul Yasin Limpo disela-sela mengunjungi Lolit Sapi Potong di Grati, Kabupaten Pasuruan.
Lolit Sapi di Grati tersebut adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementrian Pertanian yang memiliki tugas untuk menghasilkan inovasi produksi bibit unggul sapi potong lokal.
Keberadaannya juga sedang melakukan riset untuk pengembangan sapi Belgian Blue (BB) dan Sapi beranak Kembar. Sapi BB dilakukan melalui teknologi transfer embryo (TE) dan inseminasi buatan (IB) dengan induk sapi PO sejak tahun 2018.
Lolit Sapi juga sangat berperan dan berkontribusi terhadap Program UPSUS SIWAB melalui inovasi teknologi kit diagnosis kebuntingan dini dan suplementasi pakan berupa NUT-MB plus.
Kit diagnosis kebuntingan dini mudah diaplikasikan di lapangan dan dapat dilakukan sendiri oleh peternak, mampu mendeteksi kebuntingan sapi mulai umur kebuntingan 15 hari dengan akurasi 85-90 %. [hil]

Rate this article!
Tags: