Menteri LHK Ajak Kepala Daerah Kembangkan Ekoriparian

Menteri LHK, Siti Nurbaya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko saat menghadiri puncak acara GNPDAS tahun 2019 yang dilaksanakan di Desa Oro-oro Ombo, Kota Batu, Kamis (5/12). [Humas pemprov jatim]

Kota Batu, Bhirawa
Pada tahun 2020, seluruh sungai di Indonesia akan diubah menjadi kawasan konservasi lingkungan yang asri sehingga layak menjadi kawasan wisata yang menghasilkan uang bagi masyarakat. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya menamakan konsep ini sebagai ekoriparian.
Hal tesebut diungkapkan oleh Siti Nurbaya pada puncak acara GNPDAS tahun 2019 yang dilaksanakan di Desa Oro-oro Ombo Kota Batu. Siti Nurbaya juga mengajak Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dan seluruh Kepala Daerah tingkat II di Jatim untuk memulai mengembangkan ekoriparian di daerahnya.
Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai (GNPDAS) merupakan gerakan yang diinisiasi oleh KLHK bersama masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam memulihkan hutan dan lahan untuk penyelamatan sumber daya air dan produktivitas lahan. Gerakan ini juga untuk mendorong upaya pemulihan sepadan sungai atau daerah aliran sungai (DAS) di 15 DAS yang ada di Indonesia dengan konsep Ekoriparian.
“Konsep ekoriparian sangat tepat diterapkan di DAS Brantas Kota Batu pada khusunya dan Jatim pada umumnya. Karena dengan konsep ini akan mampu memperbaiki ekosistem dan memberikan edukasi masyarakat sekaligus mensejahterahkan masyarakat,”ujar Siti Nurbaya dalam sambutannya, Kamis (5/12).
Ia menjelaskan bahwa konsep Ekoriparian adalah kawasan wisata di pinggir sungai dengan konsep edukasi lingkungan. Dan di Kota Batu, konsep ini telah dilaksanakan di Area Model Konservasi dan Edukasi (AMKE) yang ada di Desa Oro-Oro Ombo Kota Batu.
Sesuai arahan Presiden Jokowi, lanjut Siti Nurbaya, sumber daya alam yang ada di hutan ke depannya tidak hanya menghasilkan kayu saja. Tapi hutan dan potensi sungai juga harus memberikan hasil yang produktif seperti wisata edukasi. “Saat ini di Jawa Timur ada sekitar 70 spot Ekowisata. Dari setiap spot tersebut diharapkan mampu mensejahterahkan masyarakatnya,”harap Siti.
Menteri LHK juga menjelaskan, untuk peningkatan produktivitas di pulau Jawa telah dilakukan penanaman sebanyak 3 juta pohon macadamia. Dan di Kota Batu, persemaian macadamia ada di AMKE ini sehingga ada sebanyak 10 ribu batang macadamia bakal ditanam di Kota Batu. “Kenapa dipilih macademia, karena pohon ini merupakan pohon yang produktif. Selain menghasilkan kayu, buah dari pohon ini diharapkan juga bisa memberikan pendapatan bagi masyarakat,”jelas Menteri LHK.
Puncak Peringatan GNPDAS tahun 2019 ini dilaksanakan di Desa Oro-oro Ombo karena sukses dalam upaya pelestarian sumber daya alam. Wilayah ini merupakan bagian dari hulu DAS Brantas yang termasuk dalam 15 DAS Prioritas Nasional, serta berbatasan langsung dengan kawasan Hutan Lindung Panderman.
Desa Oro-oro Ombo terletak pada kawasan pariwisata yang sedang berkembang serta berada di Demonstration Plot (Demplot) Usaha Pelestarian Sumberdaya Alam (UPSA) yang sedang dibangun oleh Kementrian LHK (KLHK) pada tahun 2019.
Di Desa Oro-oro Ombo ini KLHK bersama masyarakat membangun Demplot UPSA yang merupakan unit percontohan sistem usaha tani terpadu atau integrated farming system. Dalam Demplot UPSA, diterapkan teknik-teknik konservasi tanah untuk melakukan intensifikasi pengelolaan lahan dengan memperhatikan daya dukung lahan.
Demplot UPSA ini dikelola oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Panderman pada areal seluas ±10 Hektare dan menjadi tempat pelatihan dan edukasi bagi pihak terkait dalam upayanya untuk melestarikan hutan dan lahan. Demplot UPSA ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) secara vegetatif dan sipil teknis berbasis wisata.
Kegiatan yang dikembangkan di dalam Demplot UPSA ini berupa persemaian untuk budidaya tanaman kayu-kayuan seperti sengon, waru, jati, eukaliptus, pinus. Selain itu juga terdapat tanaman Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) semacam macadamia, nangka, alpukat, mangga, serta tanaman sela seperti empon-empon, kopi, jahe.
Selain dihadiri Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, puncak acara GNPDAS Tahun 2019 ini dihadiri wali kota/bupati di Jatim, Petani Kebun Bibit Rakyat, Petani Hutan Rakyat, Kelompok Tani Hutan, Penyuluh, Forum DAS dan para pelajar. [nas]

Tags: