Merger SD Negeri Dinilai Berdampak pada Efisiensi

Terkait penempatan kepala sekolah, Edi tak ingin ambil pusing. Apakah dipakai salah satu atau dua-duanya dipindah, semua tergantung dinas yang menempatkan. Kendati usia pensiunnya saat ini masih ada sekitar enam tahun lagi. Yang pasti, setelah dimerger sekolah otomatis harus beradaptasi dalam membangun citranya ke masyarakat. “Karena setiap sekolah punya ciri khas dan citra yang berbeda,” tandasnya.
Hal senada diungkapkan Kepala SDN Kaliasin I Surabaya Sujilah. Pihaknya mengaku, solusi paling tepat memang paling bagus memang sekolah harus dimerger. Karena dari segi lahan, sekolah hanya memiliki satu halaman. Sementara dipandang dari luar akan terlihat seperti satu sekolah yang dinaungi oleh satu manajemen.  “Jadi seperti sekolah kami yang sudah menerapkan zero plastic, tapi sebelah tidak. Program ini tidak akan sampai target sampai kapan pun,” kata dia.
Di sekolahnya, terdapat I 14 kelas dengan total peserta didik 530 siswa. Sementara di SDN Kaliasin III terdapat 16 kelas dengan total 700 siswa. “Jadi ada sekitar 30 kelas dan sekitar 1.200 siswa kalau dimerger. Dari sisi manajemen tidak ada masalah, tergantung pemimpinnya,” kata dia.
Disinggung soal penempatan, Sulijah sedikit bimbang lantaran masa pensiunnya hanya tinggal hitungan bulan. Karena itu, pihaknya berharap pelaksanaan merger dilakukan pada saat yang tepat. Sebab, jika Juli – Agustus ini dilakukan merger, masa pensiunnya hanya tinggal dua bulan. “September dan Oktober saya akan kemana. Merger setelah PPDB akan lebih efektif. Tapi kita tidak tahu, menurut saja,” tandasnya.
Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Surabaya Reni Astuti menuturkan, tidak masalah jika merger dilakukan pada sekolah yang berdiri di satu lokasi yang sama. Dengan begitu, pemerataan jumlah siswa di tiap SDN dapat tercapai. Kendati demikian, kompetensi kepala sekolah yang ditempatkan harus benar-benar diperhatikan kualitasnya. “Kepala sekolah harus punya sikap kepemimpinan yang kuat dan mampu menjaga rasa nyaman di lingkungan kerjanya,” pungkas Reni. [tam]

Tags: