Miliki Rasa Khas Manis-Pahit, Durian Wonosalam Diburu Wisatawan

Wisatawan datang ke Wonosalam untuk menikmati Durian Khas Wonosalam, Jombang, Rabu (26/02) lalu. [arif yulianto]

Pedagang dan Pemilik Kebun Menjemput Rezeki
Jombang, Bhirawa
Buah durian menjadi salah satu buah yang sangat digemari oleh masyarakat. Uniknya buah dengan nama latin durio zibethinus memiliki citra rasa berbeda disetiap daerah. Selain manis, ada juga durian yang memiliki rasa pahit, ada juga yang pahit bercampur manis. Inilah yang membuat penggemar buah berduri itu berburu di beberapa daerah untuk merasakan rasa khasnya.
Sejumlah kawasan wisata di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Salah satu daya tarik dari Kecamatan Wonosalam, Jombang yakni buah durian. Selain di jual di pasar setempat dan pinggir-pinggir jalan, tak jarang, buah durian hasil kebun warga Wonosalam ini juga didatangi oleh para wisatawan.
Bagi pemburu durian, Wonosalam sudah tidak asing ditelinga, sehingga begitu tiba waktu panen, mereka akan berwisata untuk menikmati keindahan alam sekaligus menikmati buah yang masuk keluarga malvaceae.
Biasanya penggemar durian akan mendatangi para pedagang, bahkan banyak pula yang langsung menuju kebun durian milik warga. Kemudian mereka akan memilih dengan cermat dengan cara mencium aroma, setelah merasa cocok baru mereka akan meminta para pedagang untuk membelah buah tersebut dan memakannya ditempat. Jika ternyata rasanya kurang lezat mereka bisa minta dicarikan yang lainnya.
Salah satu warga setempat bernama Sarno (50) menuturkan, sejak beberapa hari terakhir, kebun durian miliknya didatangi sejumlah pengunjung dari beberapa daerah, baik dari Jombang maupun dari luar Jombang. Hal ini bukan tanpa sebab, jauh-jauh para wisatawan ini ternyata hanya merasa penasaran dan ingin mencoba rasa durian khas Wonosalam asli dari pohonnya.
Di rumah milik Sarno, ada sejumlah jenis durian yang bisa dinikmati para wisatawan. Mulai dari durian lokal, montong, hingga andalan Wonosalam yakni durian bido dengan harga mulai dari Rp 75 ribu hingga Rp 200 ribu per biji tergantung jenis dan besar buahnya.
“Saat ini yang banyak masih durian lokal, untuk montong masih sekitar dua minggu lagi panennya, sama dengan durian bido khas Wonosalam, yang sudah bersertifikat,” terang Sarno, Rabu (26/02) yang lalu.
Sementara itu, salah satu penyuka buah durian bernama Masudin, warga Kecamatan Ngoro, Jombang mengaku menyukai durian asal Wonosalam ini. Sebab menurut dia durian di daerah ini memiliki varian rasa yang khas yakni manis dan pahit.
Bahkan, kata Masudin, durian asal daerah manapun jika dikembangkan di Wonosalam bakal memiliki kombinasi rasa yang khas yakni manis-pahit. “Durian Wonosalam ini memang terkenal, beda dengan daerah lainnya. Saya sudah ke Malaysia dan Singapura, ini rasanya tetap lezat yang di Wonosalam. Di Wonosalam ini kontur dan struktur tanahnya itu membuat varian rasa, panen pertama, kedua kemudian ketiga ini rasanya sudah jadi manis pahit, pokoknya tidak kalah dengan yang di Thailand,” pungkas Masudin.
Pemerintah setempat juga telah melakukan upaya-upaya promosi tentang Durian Wonosalam ini yang bertujuan untuk mengenalkan potensi Durian Wonosalam ke khalayak ramai. Beberapa waktu yang lalu, salah satu upaya promosi Durian Wonosalam ini dilakukan dengan cara membuat event Kontes Durian yang dilaksanakan di salah satu tempat wisata di Wonosalam.
Selain itu, upaya puncak promosi terhadap potensi Durian Wonosalam ini juga akan dilakukan dengan acara Kenduri Durian Wonosalam pada tanggal 8 Maret 2020. Agenda Kenduri Durian ini sudah menjadi agenda tahunan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Jombang untuk mempromosikan potensi Buah Durian Wonosalam. [arif yulianto]

Tags: