Modernisasi Alutsista Polairud Tekan Kejahatan Perairan

Foto Ilustrasi

Modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) di Korps Kepolisian Air dan Udara (Polairud) dapat menjaga keamanan dan menekan kejahatan di wilayah perairan Indonesia. Oleh karena itu, saya mendukung modernisasi alutsista Polairud dalam menjaga wilayah perairan dan udara Indonesia.
Banyaknya jalur tikus di sepanjang pantai Indonesia juga menjadi kendala tersendiri dalam hal pengawasan. Namun, dengan modernisasi alutsista, termasuk penambahan armada, dapat memaksimalkan pengawasan kejahatan di perairan Indonesia.
Para pelaku kejahatan selain terus mempercanggih modusnya, juga mengembangkan alat mereka salah satunya tentu telekomunikasi. Mereka juga memanfaatkan banyaknya celah berupa dermaga kecil atau biasa disebut jalur tikus yang tersebar di Indonesia. Dengan penambahan armada berupa 23 kapal dan pesawat serta helicopter, Polairud diharapkan membuat pengawasan di perairan makin maksimal.
Dengan demikian, penyelundupan baik ke dalam maupun ke luar negara Indonesia dapat terus ditekan. Sahroni juga kembali menekankan pentingnya sinergitas antara pemangku kepentingan di perairan, di antaranya dengan Bakamla, TNI AL, dan Bea Cukai.
Selain penyelundupan berbagai sumber daya alam Indonesia ke luar negeri, kejahatan lain yang juga perlu mendapat perhatian serius adalah penyelundupan narkoba, senjata, dan pengiriman TKI ilegal.
Di samping “illegal fishing”, “illegal logging”, penyelundupan berbagai hasil laut, bahan bakar, dan TKI ilegal, Polairud harus mewaspadai dan memaksimalkan pengawasan narkoba ataupun senjata ke Indonesia. Pesan Kapolri mengenai pemberdayaan nelayan untuk membantu pengawasan harus benar-benar dijalankan dengan baik.

Ahmad Sahroni
Anggota Komisi III DPR RI

Tags: