Money Politik Warnai Pilpres di Kab Kediri

88449_demonstrasi_menolak_politik_uang__money_politics__663_382Kab Kediri, Bhirawa
Pengawas Pemilu Kabupaten Kediri menerima laporan dugaan Money politik yang dilakukan salah satu Tim Sukses capres dalam coblosan kemarin, saetidaknya ada tiga laporan yang telah diterima Panwas kabupaten Kediri dalam Pilpres ini.
Ketua Panwaslu Kabupaten Kediri, Muji Harjito mengaku, mengatakan selain di Desa Semambung, pihaknya telah menerima dua laporan dugaan money politic di dua daerah lain di Kabupaten Kediri yaitu, di Desa Sidomulyo, Kecamatan Semen dan Desa Ngino, Kecamatan Plemahan. “Dari laporan tetrsebt panwaslu tengah menindaklanjuti laporan itu dengan memeriksa sejumlah saksi.” Kata dia.
Dia menjelaskan laporan tersebut temuan pertama adalah anggota PPS, dia tertangkap tangan membagikan uang masing-masing Rp 20 ribuan kepada 10 orang untuk memenangkan capres tertentu di daerah Ngino Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri.
Kedua, laporan dari Babinkamtibmas Desa Sidomulyo Kecamatan Semen Kabupaten Kediri telah mengamankan Sumardi warga setempat untuk memilih capres-cawapres tetentu. “Kita baru saja mendapat laporan ketiga di wilayah Kayen Kidul Kabupaten Kediri juga ada temuan yang sama dan saat ini sedang kami klarifikasi ke bawah,” kata terang Muji.
Selain di tiga wilayah tersebut, dugaan money politic terjadi di daerah lain, dan terjadi secara massif. Panwaslu Kabupaten Kediri menghimbau agar masyarakat yang menemukan adanyan indikasi money politic agar segera melapor.
Sementara di Kota Kediri, khususnya di Tempat Pemungutan suara pondok Lirboyo Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menang telak. Dari lima Tempat Pemungutan Suara (TPS) di lingkungan Ponpes Lirboyo, Prabowo-Hatta menang dari Jokow Widodo-Jusuf Kalla dengan selisih yang cukup besar. Mayoritas masyarakat dan santri Ponpes Lirboyo memilih pasangan capres dan cawapres nomor urut satu tersebut. [mb2]

Tags: