Novita Hardini: Terus Perjuangkan Peningkatan SDM Perempuan

Istri Bupati Trenggalek, Novita Hardini pada acara persiapan dimulainya program Sekolah Perempuan dan Kelompok rentan (Sepeda Keren) di desa se Kecamatan Munjungan.

Trenggalek, Bhirawa
Tidak hanya pengarustamaan gender, yang menjadikan alasan Novita Hardini Mochamad getol akan peningkatan sumberdaya manusia bagi perempuan dan kelompok rentan melalui program Sepeda Keren. Semua ini lebih condong kepada peningkatan kesejahteraan keluarga yang ujung-ujungnya adalah kesuksesan sebuah pembangunan secara menyeluruh.

Dalam persiapan dimulainya program Sekolah Perempuan dan Kelompok rentan (Sepeda Keren) di desa se Kecamatan Munjungan, penggiat perempuan yang juga menjadi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek ini membeberkan alasannya kenapa berusaha keras memperjuangkan kualitas SDM perempuan dan kelompok rentan.

Menurutnya membangun intelektual pada perempuan itu sebuah kunci pemberdayaan keluarga. Sementara keluarga yang berdaya, sejahtera itu adalah modal yang besar untuk pembangunan sebuah daerah. “Jadi bila keluaganya sejahtera karena peran perempuan yang sudah dibangun secara optimal, maka ini menjadi indikator sebuah daerah itu akan maju,” ungkapnya.

Perempuan yang bisa memberdayakan keluarganya maka ekonominya juga bisa meningkat. Maka ekonomi yang meningkat disetiap rumah tangga, bisa membantu peningkatan perekonomian di sebuah daerah. Hal ini menjadi sangat penting, bagaimana peran perempuan, anak, disabilitas dan kelompok rentan bisa membantu peran pemerintah untuk bekerjasama dan berkolaborasi untuk mengisi pemerintahan itu sendiri. Dengan begitu kelompok rentan ini tidak tertinggal, tidak hanya menjadi objek melainkan menjadi subjek dan memberikan suara yang mungkin terlewatkan dan belum tersentuh dari pemerintahan.

Istri Mochamad Nur Arifin ini juga mejelaskan apa yang dilakukannya tersebut bukannya untuk menyisihkan peran laki-laki sebagai seorang kepala keluarga. “Perempuan itu bukan lagi hanya sebagai pendamping. Laki-laki sejatinya adalah kepala keluarga namun peran perempuan harus dioptimalkan,” lanjut Ketua Forum Puspa ini.

Bukan hanya sebagai pendamping yang legal atau sah secara surat, namun bagaimana istri bisa membantu peran suami sebagai kepala rumah tangga agar mampu berdampingan seperti sepatu. Bukan sebagai rantang, sebagai hiasan, namun bisa berjalan berdampingan, sejalan bersama suami, sehingga peran suami bisa dibantu sang istri. “Peran perempuan yang teredukasi ini sangat penting untuk meringankan beban suami,” tandasnya.[wek]

Tags: