Omset Turun 70 Persen, PKL Protes Desak Pintu GOR Sidoarjo Dibuka

Usai sosialisasi, Kepala Disporapar Joko Supriyadi berdiskusi dengan para PKL untuk mencari solusi. (achmad suprayogi/bhirawa)

Sidoarjo, Bhirawa
Penutupan pintu GOR (Gelanggang Olah Raga) Sidoarjo sejak Januari 2020 ternyata berdampak buruk pada nasib PKL, khususnya sisi pintu barat. Mereka omsetnya mengalami penurunan yang sangat drastis sekitar 50 % hingga 70 % perhari. Sehingga mereka pun melakukan protes ke pihak Pemkab Sidoarjo agar membuka kembali pintu tersebut.
Permintaan mereka terjadi saat kegiatan ‘Sosialisasi Rencana Penataan Stand, PKL dan Parkir di Kawasan GOR Sidoarjo’ yang dilakukan oleh Disporapar (Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata) Sidoarjo yang dihadiri sekitar 350 PKL di lingkungan GOR, pada (17/3) kemarin.
`Koordinator PKL GOR Sidoarjo Syamsul Hidayat mengatakan kalau pihak pemerintah berencana melakukan penataan kawasan GOR sebagai fasilitas olahraga yang baik aman dan nyaman, kami para PKL siap mendukung sepenuhnya program pemerintah. “Namun kami meminta pemerintah untuk membuka pintu GOR sebelah barat, karena omset anggota kami sangat menurun drastis. Ditambah lagi dengan adanya virus corona, tadi malam dagangan kami malah tidak laku sama sekali,” ungkap Syamsul Hidayat yang juga sebagai pedagang sprey.
“Kami sudah satu suara, siap mendukung program pemerintah untuk membenahi GOR menjadi lebih baik. Sesuai dengan fungsinya sebagai sarang olahraga. Permintaan kami hanya pintu GOR Barat dibuka, apalagi sekarang ini jelang bulan puasa dan hari raya, agar kami semua bisa memulihkan usaha kami yang sejak Januari 2020 mengalami penurunan,” pinta Syamsul Hidayat.
Hal yang sama juga diungkapkan pemilik Café Bank Jo, Sulistianto yang mengaku sejak pintu GOR sebelah barat ditutup, omsetnya saya turu hingga 70 %. Biasanya kami bisa mendapatkan sekitar Rp 300 ribu lebih, sekarang ini sangat minim sekali. “Kami punya keluarga, kami juga punya cicilan, jadi sangat berharap kepada pemerintah untuk membuka pintu GOR sebelah barat,” tegas Sulistianto.
Sebelumnya, Kepala Disporapar Sidoarjo Joko Supriyadi dalam sosialisasinya menjelaskan kalau pihaknya berencana melakukan penataan Kawasan GOR, PKL dan Parkir menjadi lebih baik, aman dan nyaman. Hal ini dilakukan berdasarkan Perda No 2 Tahun 2019 tentang Rencana Detail Tata Ruang. Nantinya, tidak seperti sekarang ini, kondisinya sangat ‘semprawut’. “Tempat PKL kuliner dan non kuliner menjadi satu tidak karuan. Kondisinya juga sangat kumuh, sehingga sangat tidak nyaman sekali bagi pengunjung,” katanya.
Ia tegaskan, dalam penataan nantinya PKL kuliner akan di tempatkan di sisi barat sebelah selatan dan untuk PKL non kuliner di sisi barat sebelah utara. “Selain itu untuk stand-stand yang menempel di stadion, nantinya juga akan dipakai untuk Sekretariatan para pengurus Cabor (Cabang Olahraga). Jika rencana ini berjalan dengan baik, para PKL juga tidak akan terganggu, sementara GOR nya juga bisa dipakai olahraga sebagaimana mestinya,” pungkas Joko Supriyadi.(ach)

Tags: